Ankara –
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seorang kritikus vokal terhadap perang Israel di wilayah Palestina setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, menyampaikan pengumuman tersebut kepada wartawan, dan menambahkan bahwa ia menganggap Hamas sebagai “organisasi perlawanan”.
“Begitu banyak anggota Hamas yang terbunuh. Seluruh negara Barat menyerang mereka dengan segala macam senjata dan amunisi,” kata dia, dilansir AFP, Selasa (14/5/2024).
“Menyebut Hamas … sebuah organisasi teroris adalah tindakan yang kejam,” katanya, seraya menambahkan bahwa Yunani dan Turki tidak setuju dengan pertanyaan “sangat penting” ini.
Hamas digolongkan sebagai organisasi teroris antara lain oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. (MON)