SEOUL,khatulistiwaonline.com
Otoritas Korea Selatan (Korsel) mempercepat pembentukan ‘unit pemenggalan’ yang misi utamanya melumpuhkan Korea Utara (Korut) dengan menghabisi para pejabat tingginya. Unit ini disiagakan membunuh pemimpin Korut, Kim Jong Un, jika perang terjadi.
Seperti dilansir media Australia, news.com.au, Jumat (6/1/2017), unit pemenggalan ini bertugas menghabisi Kim Jong Un dan pejabat tinggi Korut lainnya, saat perang dengan menggunakan rudal dan taktik a la perang lainnya.
“Militer berupaya membentuk unit operasi khusus yang mampu menyusup, menyelesaikan misi yang diberikan dan kembali dalam keadaan utuh,” sebut Kepala Staf Militer Korsel, Jang Jung Kyu, dalam pernyataannya tahun lalu seperti dilaporkan media Australia lainnya, The Australian.
Dilaporkan media Amerika Serikat (AS), CNN, bahwa program yang secara resmi bernama ‘Pembalasan dan Penghukuman Besar-besaran Korea’ ini awalnya dijadwalkan dimulai tahun 2019.
Namun seperti dilaporkan New York Times, otoritas Korsel mempercepat pembentukan unit itu, menjadi dua tahun lebih awal. Percepatan ini dilakukan setelah berbagai ancaman yang terus dilontarkan Kim Jong Un kepada Korsel, terutama dengan bom nuklir.
Kementerian Pertahanan Korsel mengkonfirmasi unit itu akan diluncurkan akhir tahun ini. “Kami berencana membentuk brigade khusus dengan tujuan memusnahkan atau melumpuhkan struktur komando Korea Utara saat perang,” sebut Menteri Pertahanan Korsel, Han Min-koo kepada kantor berita Yonhap.
Di bawah program ini, seperti dilansir media The Independent, jika konflik atau perang terjadi antara Korsel dan Korut, maka rudal jelajah akan diluncurkan untuk menghancurkan area yang menjadi lokasi berkumpulnya Kim Jong Un dengan pejabat-pejabat seniornya.
Dalam pidato Tahun Baru, Kim Jong Un mengklaim Korut sedang dalam tahap akhir mengembangkan rudal balistik antar benua, yang mampu menjangkau wilayah AS. The Independent melaporkan, Korut juga memiliki unit pembunuh sendiri untuk menghabisi pejabat pemerintahan dan militer Korsel. (RIF)