Roma –
Korban jiwa akibat pandemi virus Corona atau coronavirus di kawasan Eropa telah menembus angka 10 ribu orang.
Menurut penghitungan kantor berita AFP, Selasa (24/3/2020) yang didasarkan pada data resmi negara-negara Eropa, hingga Senin (23/3) waktu setempat, total 10.058 orang telah meninggal di Eropa akibat pandemi COVID-19.
Italia, negara yang paling terdampak virus Corona telah mencatat 6.077 kematian. Diikuti kemudian oleh Spanyol dengan 2.182 kematian dan Prancis dengan 860 kematian.
Eropa telah mendeteksi 184.138 kasus dan kini menjadi benua di mana virus Corona menyebar paling cepat.
Data resmi tersebut kemungkinan hanya sebagian dari jumlah kasus yang sebenarnya, mengingat banyak negara yang hanya melakukan pengujian tes Corona untuk mereka yang harus dirawat di rumah sakit.
Adapun secara global, berdasarkan penghitungan Johns Hopkins University, lebih dari 381 ribu orang terinfeksi virus Corona. Jumlah korban meninggal secara global kini mencapai nyaris 17 ribu orang.
AFP melaporkan bahwa sekitar 1,7 miliar orang di lebih dari 50 negara dan wilayah di seluruh dunia telah diminta untuk tetap tinggal di rumah di tengah pandemi virus Corona yang merajalela.
Beberapa negara memberlakukan langkah lockdown, sementara beberapa negara lainnya merilis perintah tetap tinggal di rumah (stay-at-home) untuk warganya demi membatasi penyebaran virus mematikan ini.
Menurut penghitungan AFP, lockdown yang diberlakukan di sebagian wilayah India saja telah membuat 700 juta orang tak bisa keluar rumah.
Sedikitnya 34 negara dan wilayah-wilayah lain seperti Prancis, Italia, Argentina, negara bagian California di Amerika Serikat (AS), Irak dan Rwanda juga telah memberlakukan lockdown yang memerintahkan warganya tetap di rumah.(RIF)