PALU,KHATULISTIWAONLINE.COM
Markas Korem 132/Tadulako Palu, Sulawesi Tengah dijadikan tempat pengungsian korban gempa dan tsunami. Puluhan warga tidur di tenda yang didirikan di halaman Korem, termasuk salah satu warga yang sempat dikejar-kejar air tsunami.
Di lokasi, terdapat 3 tenda yang ditempati pengungsi hingga Minggu (30/9/2018) pukul 21.30 Wita. Ketiga tenda itu diisi pengungsi yang kebanyakan ibu dan anak.
Mereka tidur beralaskan karpet dan tikar seadanya. Beberapa dari pengungsi juga tidak memiliki selimut.
Namun di pengungsian ini penerangan cukup memadai. Ada 5 lampu berukuran besar yang dinyalakan menggunakan genset untuk penerangan.
Salah seorang pengungsi, Imran tak berharap banyak atas bencana yang menimpa. Rumah yang berada di daerah pantai hancur di terjang gelombang tsunami.
“Mau tidak mau kita harus ngungsi. Karena di sini lebih aman ya saya sama keluarga di sini saja dulu. Terang juga dan ada tenda,” kata Imran.
Pengungsi lainnya, Ronal juga menceritakan caranya menyelamatkan diri saat tsunami datang. Ronal selamat meski air sudah menyentuh tubuhnya.
“Waktu kejadian saya tidak jauh dari pantai. Saya sama saudara tapi waktu itu kita hanya pikiran keselamatan masing-masing. Air laut sempat sampai merendam sampai lutut,” kata dia.
Namun saat itu Ronal terus berlari mencari tempat lebih tinggi. Dia selamat dari maut dan kini mengungsi bersama keluarga.
“Saya cuma lari, lari sekencang-kencangnya. Yang ada di pikiran saya cuma ingin selamat,” ucapnya. (NGO)