JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Komisi X DPR yang membidangi pendidikan dan kebudayaan menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM). Rapat tersebut membahas revitalisasi TIM yang tengah dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rapat dilaksanakan di ruang rapat Komisi X, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020). Rapat dibuka pukul 11.18 WIB dan dipimpin Ketua Komisi X Syaiful Huda.
“Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, perkanankan kami membuka RDPU ini dan kami nyatakan terbuka untuk umum,” kata Syaiful saat membuka rapat.
Agenda RDPU adalah mendengarkan aspirasi dari Forum Seniman Peduli TIM. Komisi X berjanji akan merespons langsung apa yang menjadi aspirasi para seniman.
“Kami ingin mendengarkan sebanyak-banyaknya semua masalah yang akan disampaikan, dan kami akan respons langsung dalam forum ini menyangkut soal revitalisasi yang diselenggarakan pemerintah daerah DKI,” ujar Syaiful.
“Yang sudah berjalan dan mendapatkan penolakan yang cukup keras dari Bapak Ibu sekalian selaku seniman dan budayawan yang selama ini bergerak di Taman Ismail Marzuki,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) dibongkar untuk proses revitalisasi. Seniman di Taman Ismail Marzuki menolak keputusan sepihak tersebut.
“Tanggapannya sama aja, intinya kita menolak,” kata seniman Taman Ismail Marzuki, Budi saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/2).
Pihak seniman masih menolak adanya hotel bintang dan komersialisasi Taman Ismail Marzuki. Selain itu, menurutnya bangunan yang ada di TIM juga merupakan situs budaya.
Sementara itu, pihak Manager Komunikasi Revitalisasi TIM, Yeni Kurnaen mengaku sejauh ini tetap ada pro kontra terkait revitalisasi ini. Namun dia menyebut pihaknya selalu berdialog dengan para seniman.
“Sejauh ini yang namanya polemik pasti ada. Tapi dari sisi pelaksana proyek sejauh ini kita terus melakukan komunikasi. Selalu kita berusaha berdialog. Pelaku seni bagaimana sebaiknya kan mereka mungkin untuk mendapatkan, mereka mungkin ingin memberi masukan,” sebut Yeni.(DON)