JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR Martin Hutabarat Manggala menyoroti pertanyaan tes wawasan kebangsaan (TWK) di proses alih status pegawai KPK yang meminta peserta memilih Pancasila atau Al-Qur’an. Martin menilai keduanya bukan hal yang bertentangan.
“Pancasila dan agama itu tidak bertentangan, tapi seiring dan saling mengisi. Orang yang seagama di Rusia, China, Saudi Arabia, Amerika, dan Indonesia, caranya menyembah Tuhan sama atau tidak banyak berbeda di negara masing-masing,” kata Martin kepada wartawan, Rabu (9/6/2021).
Martin mengatakan setiap orang memiliki pandangan berbeda terkait suatu kebijakan di suatu negara. Dia berharap Indonesia pun memahami hal itu.
“Tapi dalam mengekspresikan hidup bermasyarakat pasti berbeda satu dengan yang lain. Misalnya soal hukum. Ada negara yang mengakui hukuman mati, tapi ada yang menolak hukuman mati meskipun agama di negara tersebut sama,” ujarnya.
“Ada negara yang melaksanakan hukuman mati dengan cara digantung. Ada dengan cara ditembak, disuntik, atau dengan menggunakan kursi listrik. Masing-masing negara berbeda. Karena itu, sejak awal, semua negara di dunia sudah memahami perbedaan-perbedaan itu,” lanjut Martin.(DON)