Washington –
Komandan Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas kekuatan nuklir menyatakan bakal melawan perintah peluncuran serangan dari presiden jika perintah itu “ilegal”.
Jenderal John Hyten selaku panglima Komando Strategis AS punya tanggung jawab untuk memberikan nasihat kepada Presiden Donald Trump, khususnya mengenai peluncuran serangan nuklir.
“Saya memberi nasihat kepada presiden, dia akan memberitahu saya apa yang harus dilakukan,” ujarnya dalam Forum Keamanan Internasional di Kanada.
“Dan jika (perintah) itu ilegal, tebak apa yang terjadi selanjutnya? Saya akan mengatakan, ‘Pak Presiden, itu ilegal’. Dan tebak apa yang akan dia lakukan? Dia akan mengatakan, ‘Lalu apa yang legal?’. Kita kemudian akan muncul dengan berbagai pilihan, campuran kemampuan untuk merespons apapun situasinya dan begitulah cara kerjanya.”
“Ini tidaklah begitu sulit. Jika Anda melakukan perintah yang tidak sah, Anda akan masuk penjara. Anda bisa masuk penjara seumur hidup,” tambah Hyten.
Pernyataan tersebut mengemuka beberapa hari setelah sejumlah senator mendiskusikan kewenangan Presiden Trump untuk meluncurkan serangan nuklir. Senator seperti Bob Corker, misalnya, pernah menuding Trump akan membawa AS “menapaki jalur menuju Perang Dunia III”.
Beberapa di antara mereka khawatir Trump mungkin akan meluncurkan serangan semacam itu secara tidak bertanggung jawab. Lainnya berpendapat presiden pasti punya kewenangan beraksi tanpa dipersulit pengacara.
Pada Agustus lalu, Trump berikrar untuk melepaskan “amarah dan api yang tidak pernah disaksikan dunia” terhadap Korea Utara jika Pyongyang mengancam Washington DC.
Namun, Trump belum merespons komentar Jenderal Hyten.(MAD)