SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Desakan untuk PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) mengemuka. Tapi hal dinilai kalah mendesak ketimbang pemberantasan match fixing.
Kongres Tahunan PSSI telah digelar pada 20 Januari lalu. Edy Rahmayadi memutuskan mundur dari Ketum dan digantikan oleh Plt Joko Driyono.
Seruan untuk menggelar KLB pun sempat muncul, ada yang mendesak sebelum kompetisi dan ada pula yang memilih sampai masa kepengurusan PSSI sampai 2020. Namun, KLB bukan sesuatu yang penting saat ini mengingat ada yang lebih urgent untuk dilakukan yakni soal pemberantasan pengaturan skor.
Apalagi PSSI sudah berjanji akan memberantas pengaturan skor tersebut dengan membentuk Komite Adhoc yang nantinya akan bekerjasama dengan Satgas Anti Mafia Bola bentukan Polri. Maka PSSI harus fokus penuh menuntaskan tugas pentingnya itu.
“Isu dorongan KLB tidak bermutu. KLB malah merusak konsentrasi kami dan satgas memerangi pengaturan skor. Biarkan periode ini bekerja memberantas pangaturan skor sampai tahun depan,” ujar Sekretaris Umum Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur, Amir Burhanuddin, kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).
“Salah satu program kami membangun sinergi antara PSSI dengan satgas. Biarkan periode ini bekerja memberantas pengaturan skor sampai tahun depan, bukan dengan KLB.” sambungnya.
PSSI sendiri dijadwalkan baru menggelar rapat pertama usai menggelar kongres. Pertemuan Komite Eksekutif PSSI tersebut akan membahas banyak hal, termasuk kompetisi.(DON)