JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Salah satu hal yang menarik dalam debat perdana Pilgub DKI 2017 adalah ketika cagub nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan menyebut jawaban cawagub nomor urut 1 Sylviana Murni tidak nyambung. Sebelumnya, Anies bertanya soal cara pasangan calon nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana memaksimalkan fungsi Tim Pengawas Orang Asing (Timpora).
“Pertanyaan untuk pasangan calon nomor 1, bagaimana cara Pak Agus bisa mengoptimalkan Timpora untuk memastikan bahwa warga di Jakarta tidak kalah dengan mereka yang dibandingkan datang dari luar Jakarta?” tanya Anies dalam debat perdana di Hotel Menara Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017).
Anies tak menyebutkan kepanjangan dari Timpora di pertanyaannya. Kata Timpora itu pun terdapat di akhir rangkaian pertanyaan yang seluruhnya ada 78 kata.
Dari 1 menit yang diberikan moderator, Anies hanya memakai 45 detik saja. Meski bertanya soal Timpora, tetapi frasa yang berulang diucapkan adalah “di Jakarta”, “warga Jakarta”, “lapangan pekerjaan”, “dinikmati oleh”, dan “memastikan bahwa”.
“Salah satu tantangan terbesar di Jakarta adalah memastikan bahwa kesempatan kerja yang ada di Jakarta bisa dinikmati oleh warga Jakarta,” kata Anies di awal pertanyaannya.
Begitu dipersilakan oleh Ira Koesno selaku moderator saat itu, Sylvi pun langsung menjawab tentang lapangan pekerjaan. Sempat terdengar perbincangan antara Agus dan Sylvi sebelum itu.
“Kita lihat sekarang, ketika saya ke Muara Kamal, mereka sangat bingung, pekerjaan mereka tidak ada dan mereka bertanya bahwa bagaimana dengan bekerja ini,” jawab Sylvi.
Sylvi memaksimalkan jatah 1,5 menit yang diberikan moderator untuk menjawab dengan 176 kata. Sejumlah frasa yang diulang oleh Sylvi adalah “bantuan modal bergulir”.
“Ingat saya katakan bahwa bantuan modal bergulir ini untuk sementara untuk mengatasi. Dengan demikian maka lingkungan di sana bisa membuka kesempatan pekerjaan termasuk dana yang Rp 1 M untuk RW,” imbuh dia.
“Eh, jawaban Ibu Silvy menarik tapi nggak nyambung, Bu,” tandas Anies.
Tanggapan Anies ini diucapkan dalam 113 kata untuk 1 menit yang diberikan moderator. Anies kemudian mempertegas pertanyaannya dan mengulang sejumlah frasa yakni “pengawasan orang asing”, “mereka yang”, “di Jakarta” dan “Ibu Sylvi”.
“Karena sekarang berdatangan mereka dari luar mengambil manfaat di Jakarta dan merugikan warga Jakarta. Timpora akan kita optimalkan,” imbuh Anies.
Sylvi kemudian menanggapi lagi dan menyebut pada segmen jawaban sebelumnya memang memaparkan soal lapangan pekerjaan. Dia lalu menyebut pengalaman sebagai Kadis Kependudukan DKI.
“Pengawasan orang asing, saya mantan kepala dinas kependudukan DKI Jakarta. Saya tahu bagaimana dokumen-dokumen kependudukan ini paling penting untuk diawasi,” tanggap Sylvi.
Sylvi diberi 1 menit untuk menjawab, tetapi kalimatnya terputus oleh bel batas waktu. Sylvi tampak tertib mematuhi aturan soal batas waktu sehingga dia tak melanjutkan kalimatnya.
Ada 127 kata yang dia sebutkan dalam 1 menit itu. Sejumlah frasa yang disebutkan yakni “bagaimana dokumen-dokumen kependudukan”, “orang asing”, dan “paling penting”. Sylvi pun sempat memamerkan program kartu Satu Jakarta.
“Sekarang kami juga punya, kami ingin melakukan hal yang sama yaitu artinya kita lebih meningkatkan lagi. Satu Jakarta ini kartu kita yang semua dokumen-dokumen kependudukan ada di sini dan nanti kita akan lihat apakah…,” pungkas Sylvi.(ADI)