JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan, memanasnya geopolitik kedua negara itu berpontensi membuat harga minyak dunia melonjak hingga US$ 60 karena Iran menguasai Selat Hormuz yang memegang peran penting dalam perdagangan. Selat Hormuz berpengaruh terhadap 40-50% perdagangan minyak global.
“Ketika ada perang terbuka antara Iran dan Israel, itu kalau sampai terjadi perang terbuka, kenaikan harga minyak itu bisa sampai US$ 60,” kata Komaidi dalam acara Media Briefing bertema Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, di Sarinah.
Harga minyak dunia saat ini berada di kisaran US$ 72 per barel untuk minyak mentah berjangka Brent. Dengan demikian, apabila terjadi peningkatan harga hingga US$ 60, maka harga minyak mentah bisa tembus ke posisi US$ 132 per barel. (MAD)