SEOUL –
Dengan pengeras suara raksasa di sepanjang perbatasan, otoritas Korea Selatan (Korsel) akhirnya mengumumkan kabar pembunuhan Kim Jong-Nam kepada warga Korea Utara (Korut). Korsel menyebut kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un itu, tewas diserang dua wanita di Malaysia.
Jong-Nam (46) tewas usai diserang dengan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 13 Februari lalu. Otoritas Korsel menduga kuat rezim Korut, terutama Kim Jong-Un, berada di balik kematian Jong-Nam ini.
Setelah bungkam selama 10 hari, media nasional Korut, Korean Central News Agency atau KCNA merilis artikel soal kematian Jong-Nam pada Kamis (23/2) ini. Itupun mereka tidak menyebut nama Jong-Nam maupun nama samarannya, Kim Chol. KCNA hanya menyebutnya sebagai ‘warga DPRK’ merujuk nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.
Pekan ini, seperti dilansir AFP, Kamis (23/2/2017), militer Korsel mengerahkan pengeras suara dengan desibel tinggi ke perbatasan Korut untuk mengumumkan rincian kematian Jong-Nam. Pengumuman itu bergaung dengan keras di sepanjang perbatasan.
“Kim Jong-Nam… tewas setelah diserang dua wanita tak dikenal di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia,” demikian bunyi pesan Korsel via pengeras suara seperti ditayangkan televisi lokal Korsel, MBC TV.
“Otoritas Malaysia menyatakan empat tersangka merupakan warga negara Korea Utara, termasuk satu orang yang telah ditangkap,” demikian disampaikan.
Pengumuman dengan pengeras suara di perbatasan ini dilakukan karena rakyat Korut selama ini terisolasi dan tertutup dari dunia luar. Setiap informasi dari dunia luar dibatasi dan disensor secara besar-besaran oleh rezim Korut.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer Korsel mengumumkan berbagai berita dunia, pesan propaganda bahkan lagu-lagu K-Pop via puluhan pengeras suara di perbatasan Korut. Pengumuman via pengeras suara memiliki jangkauan hingga 10 kilometer.
Pengumuman dengan pengeras suara raksasa ini sangat dibenci oleh Korut, yang pada suatu waktu pernah mengancam akan membombardir pengeras suara Korsel itu. Korut sendiri juga memasang sejumlah pengeras suara di wilayah perbatasannya, yang menyiarkan propaganda mereka demi ‘menenggelamkan’ pengumuman Korsel.(RIF)