JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama stakeholder lainnya menggelar rapat persiapan sarana dan prasarana menjelang mudik lebaran 2019. Kemenhub memastikan sektor udara dan darat akan masif digunakan masyarakat.
“Mudik lebaran akan berlangsung 5 minggu ke depan, oleh karenanya Kemenhub selaku koordinator mengumpulkan para stakeholder untuk mempersiapkan kegiatan mudik tersebut,” kata Menhub Budi Karya Sumadi kepada wartawan di Gedung Cipta Kementerian Perhubungan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Para stakeholder yang dimaksud Budi Karya ialah Polri, Pemda, Kemterian PUPR, BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, Basarnas hingga BMKG. Para stakeholder diharapkan turut membantu persiapan mudik dengan baik, khususnya di sektor udara dan darat.
“Kalau dilihat secara umum kegiatan mudik akan masif itu di udara dan di darat. Di udara karena kegiatan-kegiatan kita antar-pulau mengharuskan masyarakat harus menggunakan (pesawat). Kemudian darat apalagi dengan adanya jalan tol,” ungkapnya.
Masifnya pergerakan di darat dan udara, menurut Budi, harus dikaji terutama faktor kecelakaan khususnya motor. Budi mengimbau agar masyarakat berpindah moda karena 70% kecelakaan disebut terjadi pada pengendara motor.
Selain isu keselamatan, isu kemacetan di transportasi darat juga menjadi perhatian khususnya Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Budi memastikan tol layang belum bisa difungsikan saat mudik nanti.
“Yang intensif itu akan terjadi di Japek karena beberapa konstruksi masih ada di sana, jalan layang tol dipastikan tidak difungsikan, tapi ini akan ada dampaknya di kolong dan sebagainya, maka saya minta kepada para stakeholder harus membuat itu smooth seperti tahun lalu,” jelasnya.
Kemudian Budi juga berfokus pada moda transportasi udara. Menurutnya dirinya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan maskapai agar terus melakukan sejumlah persiapan.
“Udara tetap akan jadi primadona walau akan bergeser karena tarif yang tinggi, oleh karenanya minggu ini saya akan undang satu per satu maskapai penerbangan untuk membahas tarif ini. Kemudian udara tidak kalah pentingnya adalah ramp check karena risiko kecelakaan tinggi dan kita minta kepada maskapai untuk memperhatikan agar pilot dalam keadaan sehat,” tuturnya.(DON)