Kuala Lumpur –
Para anggota keluarga korban tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 menyerukan pemerintah Malaysia untuk tidak berhenti mencari pesawat tersebut.
Voice 370, kelompok yang mewakili keluarga korban MH370, menyatakan bahwa pemerintah Malaysia harus mempertimbangkan setiap tawaran dari perusahaan-perusahaan yang bersedia melakukan pencarian bawah laut atas dasar “tak ada bayaran jika tak ditemukan”.
“Satu-satunya keinginan dan harapan kami adalah pencarian diteruskan dan agar pesawat tersebut ditemukan sehingga insiden seperti itu bisa dicegah di masa mendatang,” demikian disampaikan Voice 370 seperti dilansir media Malaysia, The Star, Selasa (31/7/2018).
“Kami benar-benar ingin pemerintah Malaysia memperjelas bahwa pencarian MH370 tidak berakhir dan bahwa mereka terbuka untuk menerima tender yang sifatnya tak ada bayaran jika tak ditemukan dari perusahaan-perusahaan yang punya perlengkapan cukup untuk melakukan pencarian laut,” imbuh kelompok tersebut.
“Kami yakin Malaysia tak rugi dengan kesepakatan tak ada bayaran jika tak ditemukan, karena pembayaran hanya dilakukan jika pesawat ditemukan,” tutur Grace Nathan yang mewakili Voice 370 kepada para wartawan di Kuala Lumpur.
“Kita harus ingat bahwa jutaan orang terbang setiap hari. Keselamatan bukan untuk dianggap enteng,” imbuh Grace yang merupakan putri dari seorang penumpang MH370, Anne Daisy.
Pada Senin (30/7) kemarin, tim penyelidik MH370 merilis laporan penyelidikan mengenai hilangnya MH370. Namun keluarga korban kecewa dengan laporan penyelidikan tersebut karena tidak bisa menjawab penyebab hilangnya pesawat dan keberadaannya.
Penerbangan MH370 hilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014 lalu. Sebanyak 239 orang berada di dalam pesawat yang hilang misterius itu.
Setelah pencarian ekstensif selama bertahun-tahun dan melibatkan banyak negara, hingga kini bangkai pesawat MH370 belum ditemukan. Peristiwa tersebut menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia. (ADI)