Nairobi –
Hotel dan kompleks perkantoran di ibu kota Kenya, Nairobi, diserbu sejumlah pria bersenjata. Serangan itu diklaim oleh kelompok Islam Somalia di Al-Shabaab.
Dilansir Reuters, Rabu (16/1/2019), setidaknya satu tewas dan delapan terluka dalam serangan itu, kata pihak rumah sakit. Polisi memperingatkan, ‘serangan teror’ tersebut mungkin masih akan berlangsung dengan penyerang masih berada di dalam kompleks Riverside Drive 14 kelas atas.
“Pintu utama hotel hancur dan di sana ada lengan manusia di jalanan yang terputus dari bahu,” kata Serge Medic, pemilik perusahaan keamanan Swiss, yang berlari ke tempat kejadian untuk membantu warga sipil ketika dia mendengar serangan tersebut dari sopir taksi.
Medic, yang bersenjata, lantas memasuki gedung dengan seorang polisi dan dua tentara. Namun mereka diserang dan mundur. Ada granat yang tidak meledak tergeletak di lobi.
“Seorang pria mengatakan dia melihat dua pria bersenjata dengan syal di kepala mereka dan peluru,” kata Medic kepada Reuters.
Kenya sering menjadi sasaran oleh Al-Shabaab, yang membunuh lusinan orang di pusat perbelanjaan pada 2013 dan hampir 150 mahasiswa di sebuah universitas pada 2015.
“Kami berada di balik serangan di Nairobi. Operasi sedang berlangsung,” kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer kelompok itu.(ARF)