BALIGE, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak akan menindak tegas truk over tonase yang merusak jalan dan galian C yang tidak punya izin. Pernyataan tersebut disampaikan saat bincang-bincang bersama pegiat lingkungan Togu Simorangkir di Hotel Labersa, Balige, Kabupaten Toba, Rabu (25/8/2021).
Hal ini dikatakan oleh Sebastian Hutabarat, Pemerhati Lingkungan Hidup Danau Toba melalui jaringan Whatsaap. Pertemuan yang difasilitasi Edward Tigor Siahaan dan dihadiri Nelson Siregar, Delima Silalahi, Rocky Pasaribu, Manalu, Roganda Simanjuntak, Vera Hutauruk, Kapolda ingin mendengar secara langsung perihalTao Toba, Tano Batak serta keberadaan perusahaan-perusahaan yang diduga merusak kawasan Danau Toba.
Dalam ngobrol santai itu, Panca Simanjuntak terlihat sangat serius mendengarkan pembicaraan Togu Simorangkir dan teman-teman terkait kondisi kawasan Danau Toba saat ini. ” Ibarat gunung merapi yang meluap-luap, hampir semua kami bicara perihal kondisi Toba yang begitu indah lestari dan makmur pada masa lalu, tapi semua berobah semenjak kehadiran beberapa perusahaan yang diduga merusak Danau Toba. Tidak sekalipun ada upaya dari Pak Kapolda untuk memotong pembicaraan,” ujar Edward Tigor Siahaan.
Irjen Pol, Panca Putra Simanjuntak yang hanya sesekali dibawa oppungnya dan orang tuanya ke tanah Batak, tapi kenangan tentang keindahan Toba sangat melekat kuat di hatinya. “Percayalah hati kita sama untuk Danau Toba,” kata mantan Kapolda Sulawesi Utara seraya menceritakan dirinya sering naik helikopter supaya bisa melihat seluruh areal Danau Toba.
Sebagai bukti kecintaannya terhadap Danau Toba, pria kelahiran Medan tahun 1969 itu sudah mendatangkan kapal cepat dengan 4 mesin agar bisa bergerak dengan cepat jika dibutuhkan untuk pengamanan Danau Toba.
“Soal truk over tonase, saya sudah dengar dari Pak Luhut Panjaitan, dan kami tidak akan main- main dengan ini. Kita akan tindak tegas. Galian C juga, saya sudah dengar dan minta Kapolres supaya segera menindak mereka yang tidak punya ijin,” kata jenderal bintang dua itu yang merupakan lulusan Akpol tahun 1990 dan berpengalaman di bidang reserse.
Pada kesempatan itu, Togu Simorangkir dengan santai, juga disertai TUAK kesukaannya cerita mengenai perjalanan mereka jalan kaki dari Balige menuju Istana hingga bicara 4 mata selama 50 menit dengan Presiden Jokowi perihal Danau Toba.
“Pengrusakan bagi yang legal malah lebih bahaya dari yang ilegal,” ujar Togu Simorangkir dan hal itu tidak dibantah oleh Kapolda, begitu juga dengan staf yang mendampinginya. Secara ringkas, Togu Simorangkir juga cerita bagaimana perlakuan aparat penegak hukum ketika dirinya jadi korban aniaya, kemudian dibuat jadi tersangka, dibuat capek sidang setahun lebih, sebelum akhirnya dikirim menerima beasiswa tugas belajar di sekolah kehidupan Lapas Pangururan.
Sedangkan Vera Hutauruk berharap jangan ada lagi orang orang yang disebastiankan.
Mendengar hal itu, Kapolda berpesan agar jangan sungkan menghubunginya kalau melihat ada penyimpangan- penyimpangan hukum dan mencatat nomor Hp Togu Simorangkir dan teman-teman.
Selama dua jam lebih pertemuan yang begitu hangat, santai namun memberi ruang untuk membicarakan hal hal yang penting bagi pemulihan Toba.
Sebelum pertemuan Tigor Siahaan menyampaikan pesan pada Kapolda agar orang yang diundang semua ‘steril’, wah steril apanya?Tidak dua nokang, diam diam pergi ke perusak lingkungan nyari proyek.
Dalam pertemuan kami menyampaikan celetuk Amang Nelson apakah Pak Kapolda ini juga steril?kalau ada pihak TPL kita semua akan langsung pulang kata Togu. Kembali kami tertawa terbahak-bahak.
Sungguh pertemuan yang hangat dan indahhingga akhir pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut, masih foto- foto, bicara dengan begitu lepas hangat dan santai. Berharap Kapolda ini, kelak bisa jadi Kapolri, bisa hadir membuat masyarakat Indonesia nyaman tenang dan damai.(NGO)