Ottawa –
Keluarga korban tragedi pesawat maskapai Ukraina yang berasal dari Kanada masing-masing akan menerima US$ 25 ribu (Rp 334 juta). Dana ini merupakan bantuan yang disediakan oleh pemerintah Kanada dengan tujuan memenuhi kebutuhan mendesak.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (18/1/2020), dana bantuan dari pemerintah Kanada ini diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau dalam konferensi pers terbaru di Ottawa pada Jumat (17/1) waktu setempat. Trudeau menegaskan dana bantuan ini akan diserahkan ‘dalam beberapa hari ke depan’.
Dana bantuan ini bisa digunakan keluarga korban untuk biaya pemakaman atau perjalanan. Dana ini berbeda dengan kompensasi yang tengah diajukan otoritas Kanada kepada pemerintah Iran.
“Saya ingin memperjelas: Kita mengharapkan Iran untuk membayarkan kompensasi kepada keluarga korban,” ucap Trudeau kepada wartawan setempat.
“Tapi saya telah menemui mereka (keluarga korban-red). Mereka tidak bisa menunggu berminggu-minggu. Mereka butuh dukungan sekarang,” imbuhnya.
Pengumuman Trudeau ini disampaikan setelah pekan lalu Iran mengakui militernya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraine International Airlines yang baru lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran pada 8 Januari lalu.
Total 176 penumpang dan awak, termasuk 57 warga Kanada, tewas dalam kecelakaan itu.
“Kami belum melihat seperti apa kompensasi penuh dari Iran nantinya,” ujar Trudeau. “Tapi saya bisa memastikan kepada Anda bahwa setiap uang dari Iran untuk para korban akan diberikan langsung kepada mereka — uang itu tidak akan digunakan untuk mengganti pemerintah Kanada,” tegasnya.
Insiden salah tembak pesawat maskapai Ukraina itu terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap target markas pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak, sebagai balasan atas kematian Komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, dalam serangan drone AS di Irak pada 3 Januari lalu.
Militer Iran yang awalnya menyangkal, akhirnya mengakui telah secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat jenis Boeing 737-800 tersebut. Trudeau menyebut insiden salah tembak pesawat maskapai Ukraina itu sebagai tragedi, dengan sebagian besar penumpang berniat melanjutkan penerbangan ke Kanada.
Sejauh ini, sebut Trudeau, belum ada jenazah korban asal Kanada yang dipulangkan dari Iran. Dia mengharapkan pemulangan jenazah korban akan dimulai beberapa hari ke depan. Disebutkan Trudeau bahwa sekitar 20 keluarga korban telah meminta jenazah orang tercinta mereka dipulangkan ke Kanada.
“Kami mengharapkan jenazah pertama akan dipulangkan dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.(RIF)