Turin –
Juventus mengalami kerugian finansial dalam setahun terakhir. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya meningkat 134 persen dibanding tahun lalu.
Laporan tersebut diumumkan di situs resmi Juventus, Jumat (17/9/2021). Selama setahun pembukuan, yakni 1 Juli 2020 – 30 Juni 2021, Juventus mengalami kerugian sebesar 209,9 juta Euro, atau sekitar Rp 3,5 triliun.
Pada pembukuan setahun sebelumnya, Juventus telah mengalami kerugian sebesar 89,7 juta Euro. Artinya, kerugian Juventus bertambah sebesar 120,2 juta Euro, atau sebesar 134 persen. Ini menjadi kerugian yang keempat secara beruntun bagi Juventus.
Sky Sport Italia mencatat pada periode 2017/18, Bianconeri mengalami kerugian sebesar 19,2 juta Euro, disusul minus 39,9 juta Euro di periode 2018/19. Jika ditotal dengan dua musim terakhir, maka Juventus sudah mengalami kerugian sebesar 359,7 juta Euro selama 4 tahun terakhir.
Melonjaknya kerugian Juventus tak lepas dari pandemi COVID-19 yang berlangsung selama 1,5 tahun terakhir. Pemasukan dari berbagai sektor seperti tiket pertandingan hingga merchandise pun kena imbasnya.
Manajemen Juventus juga memprediksi bahwa Juventus akan kembali mengalami kerugian dalam setahun ke depan, mengingat situasi pandemi belum 100 persen bisa diatasi. Selain itu, direksi telah setuju dengan penambahan modal maksimal sebesar 400 juta Euro kepada klub.(MAD)