Istanbul –
Jaksa kepala Istanbul mengajukan surat penangkapan mantan penasihat kerajaan Arab Saudi, Saud al-Qahtani. Selain al-Qahtani, jaksa Turki juga mengajukan surat penangkapan kepala badan intelijen Ahmed al-Assiri.
Seperti dilansir kantor berita Aljazeera, Rabu (5/12/2018), jaksa Turki menyakini, al-Qahtani dan al-Assiri merupakan para pihak yang dicurigai merencanakan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.
“Langkah jaksa penuntut untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk al-Assiri dan al-Qahtani mencerminkan pandangan bahwa pemerintah Saudi tidak akan mengambil tindakan formal terhadap orang-orang itu,” kata salah seorang pejabat kepada kantor berita Reuters.
Surat perintah penangkapan al-Qahtani dan al-Assiri disebut diterbitkan pada Selasa 4 Desember 2018. Namun, belum ada respons secara terbuka dari pemerintahan Saudi terkait penangkapan dua orang itu.
Al-Qahtani menjadi salah satu yang dipecat oleh pemerintahan Saudi terkait kasus kematian Khashoggi. Al-Qahtani dan al-Assiri disebut disebut kenal dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dipecat oleh Raja Salman.
Terkait kasus Khashoggi ini, jaksa Saudi menuntut hukuman mati untuk lima dari 11 tersangka yang telah didakwa. Total ada 21 tersangka yang ditahan dan diselidiki terkait kasus ini, dengan penyelidikan untuk menentukan peran tersangka lainnya masih berlanjut.
Dalam pernyataan terpisah beberapa waktu lalu, jaksa penuntut umum Istanbul di Turki menyebut Khashoggi dicekik hingga tewas dalam aksi yang telah direncanakan dan jenazahnya dimutilasi. Keberadaan jenazah Khashoggi hingga kini masih misterius. Dalam pernyataannya, Al-Shaalan menyebut pihaknya juga belum mengetahui lokasi jenazah Khashoggi.(ADI)