BANDUNG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Provinsi Jawa Barat mendapatkan jatah vaksin dari pusat sebanyak 97.080 dosis. Puluhan ribu dosis vaksin tersebut, merupakan alokasi dari 1,2 juta vaksin dari pusat, yang pertama mendarat di Indonesia.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan distribusi vaksin tersebut akan dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama akan didistribusikan 38.400 dosis vaksin dan akan diterima Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) pada Selasa (5/1/2021).
“Sementara tahap dua sebanyak 58.680 yang tanggal pengirimannya masih dikonfirmasi,” kata Daud, Senin (4/1/2021)
Daud mengatakan setelah diterima Dinkes Jabar, vaksin tersebut akan disalurkan ke dinkes di tingkat kabupaten dan kota, sebelum didistribusikan kembali ke sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. “Kita di Satgas kan ada divisi logistik, kami siapkan gudang penyimpanan dan membantu Dinkes persiapan distribusi ke kabupaten-kota,” ujarnya.
Dinkes, kata dia, akan berperan penting dalam penyaluran vaksin tahap pertama dari tingkat kabupaten/kota sampai ke penerima. Terkait jadwal penyuntikan, menurut Daud, saat ini Satgas masih menunggu jadwal dari Dinkes Jabar.
Sekadar diketahui 1,2 juta vaksin Sinovac tiba di Indonesia pada Senin 7 Desember 2020. Jutaan dosis vaksin itu disimpan dalam 7 envirotainer yang diangkut menggunakan tiga truk dan dikirimkan kembali ke Bio Farma di Kota Bandung sekitar pukul 03.45 WIB.
Sementara itu vaksin tambahan sebanyak 1,8 juta dosis tiba di Indonesia pada Kamis (31/12). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, vaksin tiba di Biofarma pukul 18.00 WIB. Vaksin itu tiba dengan pengawalan ketat petugas gabungan.
“Paket vaksin sudah sampai ke gudang Biofarma, dikawal oleh Kepolisian, TNI, Polri dan karena itu menjadi instrumen vital kita tidak main-main dalam mengamankan dengan gabungan TNI, Polri ditugaskan menjaga,” kata Kang Emil — sapaan akrab Ridwan Kamil, setelah melakukan peninjauan malam tahun baru di Kota Bandung, Kamil malam (31/12/2020).(DAB)