Yerusalem –
Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan pembukaan kedutaan besarnya di Uni Emirat Arab pada Minggu (24/1). Pembukaan kedutaan itu menjadi langkah baru setelah Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) menormalisasi hubungan sejak empat bulan lalu.
Dilansir dari AFP, Senin (25/1/2021), pembukaan kedutaan menjadi hal baru dalam misi diplomatik Israel ke dunia Arab, di mana Israel juga sedang melakukan perjanjian normalisasi dan kesepakatan baru dengan empat negara lainnya dalam beberapa bulan terakhir.
“Hari ini Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi secara resmi telah dibuka, dengan kedatangan kepala misi Eitan Naeh,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan.
“Kedutaan Israel di Uni Emirat Arab akan memajukan hubungan antar negara di semua tingkatan,” lanjutnya.
UEA, bersama dengan Bahrain, menandatangani kesepakatan yang ditengahi AS pada bulan September 2020 lalu untuk menormalisasi hubungan dengan negara Yahudi itu.
Perjanjian tersebut, yang dikenal sebagai “Abraham Accords atau Perjanjian Abraham”, menghancurkan konsensus lama Arab terkait tidak boleh ada normalisasi dengan Israel sampai mencapai kesepakatan damai yang komprehensif dengan Palestina.
Palestina mengutuk perjanjian itu sebagai “tikaman dari belakang”.
Disebutkan bahwa Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi akan beroperasi dari “kantor sementara” sampai pihaknya menemukan fasilitas permanen untuk kantornya.
“Misi ini akan memperluas hubungan dengan pemerintah UEA, badan keuangan dan sektor swasta, universitas, media dan banyak lagi,” tambahnya.
Israel dan UEA telah menandatangani perjanjian tentang penerbangan langsung dan perjalanan bebas visa, bersama dengan kesepakatan tentang perlindungan investasi, sains dan teknologi.
Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi menyambut baik langkah tersebut, dengan mengatakan kedutaan akan “memungkinkan perluasan hubungan bilateral antara Israel dan Emirat untuk implementasi secara cepat dan maksimal”.(VAN)