Kiev – Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/2/2022), imbauan tetap tenang itu disampaikan sehari setelah AS dan negara-negara Eropa menyerukan warganya untuk segera meninggalkan Ukraina karena semakin meningkatnya bahaya serangan skala penuh oleh militer Rusia terhadap negara bekas Soviet itu.
“Saat ini, sangat penting untuk tetap tenang, untuk mengkonsolidasikan diri di dalam negeri, untuk menghindari tindakan destabilisasi dan mereka yang menebar kepanikan,” cetus Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam pernyataannya.
AS secara dramatis meningkatkan peringatannya pada Jumat (11/2) waktu setempat, dengan menyebut Rusia bisa menginvasi Ukraina ‘kapan saja sekarang’.
Sejumlah media AS bahkan menyebut invasi bisa dimulai setelah Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyelesaikan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada Selasa (15/2) pekan depan.
Ukraina diketahui berupaya meredakan peringatan-peringatan yang datang dari AS selama krisis berlangsung. Pemerintah Ukraina mengkhawatirkan pernyataan AS melukai moral publik dan merusak perekonomian negara yang tengah berjuang dengan menghambat aktivitas bisnis.
“Angkatan Bersenjata Ukraina terus-menerus memantau situasi dan siap untuk melawan setiap pelanggaran terhadap integritas dan kedaulatan wilayahnya,” tegas Kementerian Luar Negeri Ukraina.(DAB)