JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Kemenpora akan menggandeng kementerian Jokowi lain sehingga memerlukan Instruksi Presiden.
Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dalam FIFA Council Meeting di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019). Menjadi tuan rumah pesta sepakbola terbesar, Indonesia wajib sukses dari segi prestasi dan penyelenggaraan.
Nah, untuk menyiapkannya itu, Kemenpora dan PSSI tak bisa bekerja sendirian. Menpora Zainudin Amali mengatakan membutuhkan dukungan dari seluruh sektor. Makanya, dia membutuhkan Instruksi Presiden khusus penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
“Kami harus lapor ke Bapak presiden karena ini harus ada Inpres untuk menugaskan sektor-sektor yang akan menunjang pelaksanaan Piala dunia u-20 sebagai tuan rumah pada 2021. Kami tentu akan persiapan sebaik-baiknya dan mengikuti ketentuan FIFA, ketentuan stadion seperti apa,” kata Amali di sela-selat tinjauan cabor di Lapangan Panahan, GBK, Jumat (25/10/2019).
Nantinya, kata menteri berusia 57 tahun itu, Inpres yang baru ini berbeda dengan Inpres yang sudah dikeluarkan Presiden Joko Widodo Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional.
“Ini beda (dengan Inpres Percepatan Pembangunan Sepakbola NasionalI. Ini inpres untuk semuanya. Semua yang terkait persiapan Piala Dunia U-20 2021. Jadi Inpres sendiri sehingga kementerian mana yang ditugaskan tahu tugasnya,” ujar dia.
“Ya belum tahu (kementeriannya) apa saja. Maka, kami harus lapor ke Presiden dulu. Tentu akan ada penunjukkan dari Presiden ke sektor mana yang akan memberi dukungan,” dia menambahkan.
Menyoal infrastruktur, politisi Golkar itu berencana untuk mempersiapkan sampai 12 venue. Saat ini baru ada 10 venue yang sudah diajukan yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakansari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta) Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).
“Tetapi kami akan mempersiapkan apa yang dibutuhkan tinggal pilih. Katanya butuh 10 sampai 12, kalau tidak terpakai tidak apa-apa kan ada Liga,” kata menteri asal Gorontalo itu.
“Tapi saat Asian Games kemarin ada venue yang digunakan kami akan lihat lagi apakah kondisinya apa yang sudah sesuai standar diinginkan oleh FIFA. Nah, kita akan lihat ada beberapa daerah yang sudah info kepada saya. Ada dua daerah yang minta supaya salah satu stadion mereka digunakan, seperti kepulauan Riau dan Jawa Timur. Tapi kan bukan kami yang menentukan melainkan FIFA yang bisa menentukan bisa atau tidak,” dia menjelaskan.(DAB)