New Delhi –
India akan menyambut kedatangan Presiden AS, Donald Trump pada hari Senin (24/02). Kunjungan dua hari ini telah dipersiapkan secara matang berminggu-minggu sebelumnya dan mendapat kritik dari masyarakat karena dianggap berlebihan.
Trump dijadwalkan tiba di kampung halaman Perdana Menteri Narendra Modi di Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India, setelah menghabiskan waktu17 jam perjalanan, dengan singgah terlebih dahulu di pangkalan militer Ramstein, Jerman, untuk mengisi bahan bakar.
Setibanya di India, Trump dan Modi akan mengunjungi stadion kriket yang baru dibangun dan diklaim sebagai stadion kriket terbesar di dunia, dengan kapasitas diperkirakan mencapai 100.000 orang. Papan-papan baliho besar akan dipasang sepanjang 22 kilometer dengan menampilkan Modi, Trump, dan istrinya Melania. Ribuan orang, yang sebagian besar adalah pendukung dan pekerja Partai Nasionalis Hindu Bhartiya Janata (BJP) juga akan berdiri di sepanjang jalan ketika iring-iringan kendaraan Trump lewat.
Rp 182 milyar untuk kunjungan tiga jam Trump
Kunjungan Trump selama tiga jam ke Ahmedabad diperkirakan menelan biaya $ 13 juta atau setara dengan Rp 182 miliar. Biaya tersebut mencakup pembangunan tembok untuk menyembunyikan salah satu daerah kumuh yang berdekatan dengan jalan yang dilewati Trump.
“Kami telah tinggal di sini selama tiga generasi, tetapi tidak ada yang membuat fasilitas untuk kami di sini,” Keshi Saraniya, salah seorang penduduk daerah kumuh, mengatakan kepada DW. “Orang-orang penting melewati jalan ini, tetapi kami disembunyikan. Karena mereka menghabiskan begitu banyak uang di tembok, mengapa tidak menggunakannya untuk membantu masyarakat di sini dan menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk kami?”
Perlindungan keamanan oleh militer
Sejumlah badan keamanan India telah bekerja sama dengan Dinas Rahasia AS untuk menyediakan “perlindungan keamanan yang berlapis.”
ITC Maurya, hotel bintang lima tempat Trump dan rombongannya akan tinggal, telah diubah menjadi sebuah benteng. Terletak di Enklave Diplomatik kota yang sangat aman, hotel ini tidak akan dapat diakses oleh masyarakat umum dan seluruh kamarnya telah dipesan. Tim anti-sabotase dari pasukan militer akan berpatroli, detasemen anti-drone, dan penembak jitu juga telah dikerahkan di dalam dan sekitar area hotel.
Suite Grand Presidential, yang merupakan kamar Trump, tidak akan dapat diakses oleh sebagian besar staf hotel. Area ini akan dilindungi oleh penjagaan dalam, yang dipimpin oleh Dinas Rahasia dan satuan khusus Kepolisian Delhi. Lapisan keamanan kedua akan dikerahkan di sekitar area lobi, parkir, dan kolam renang hotel, sedangkan lapisan ketiga akan ditempatkan di area di luar kompleks hotel.(DAB)