San Juan –
Peneliti mengatakan sebuah situs yang terdapat setidaknya 12 fosil dinosaurus berusia 220 juta tahun ditemukan di Argentina bagian barat.
“Ada hampir 10 individu berbeda, itu adalah massa tulang, praktis tidak ada sedimen. Ini sangat mengagumkan,” kata paleontologis Argentina, Ricardo Martinez.
Dilansir dari AFP, Jumat (19/4/2019), Martinez dari Universitas San Juan ini mengatakan fosil-fosil tersebut berusia sekitar 220 juta tahun.
“Penemuan ini dua kali lipat lebih penting karena ada setidaknya tujuh atau delapan individu dicynodont, nenek moyang mamalia, yang berukuran seperti lembu,” ujarnya.
Martinez mengatakan, ada juga sisa dari archosaurus, reptil yang bisa saja menjadi nenek moyang dari buaya besar yang belum ada informasi tentangnya.
Penemuan itu terjadi pada September tahun lalu di Provinsi San Juan yang berjarak sekitar 1.100 km sebelah barat Buenos Aires.
Situs ini berdiameter sekitar satu atau dua meter dengan kedalaman yang hampir sama. Karena itulah, para ilmuwan berspekulasi bahwa situs tersebut adalah tempat untuk minum pada masa-masa kekeringan. Makhluk-makhluk di sana mati lemah di tempat itu.
Argentina menjadi lokasi yang kaya akan fosil-fosil dari masa Triasic, Jurrasic, dan Cretaceous selama bertahun-tahun. Kebanyakan fosil-fosil itu tidak ditemukan di belahan bumi bagian utara. (ARF)