JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik Kabarhakam Komjen Firli Bahuri yang tidak mau mundur dari Polri saat menjabat Ketua KPK. Jika Firli tidak mundur dari jabatannya akan berpotensi loyalitas ganda.
“Jadi, sangat disayangkan jika pak Firli enggan untuk mengundurkan diri hanya karena dalih peraturan perundang-undangan. Sebab, secara etik, akan lebih baik jika lima komisioner KPK terpilih tidak ada afiliasi dengan institusi tertentu,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).
“Hal itu penting, untuk mencegah adanya potensi loyalitas ganda ketika yang bersangkutan memimpin KPK,” imbuh dia.
KPK, menurut Kurnia lembaga negara independen. Seharusnya Firli mundur dari jabatannya agar bisa menjaga independensi KPK.
“Secara teori KPK merupakan lembaga negara independen. Mestinya ini dipahami bahwa nilai independensi KPK tidak terbatas pada sektor kelembagaannya saja, namun mesti dilekatkan pada setiap insan pegawai lembaga anti korupsi itu, bahkan tak terkecuali lima komisioner KPK,” jelas dia.
Sebelumnya, Komjen Firli Bahuri mengatakan tak ada aturan yang mengharuskan dirinya mundur dari Polri saat menjabat Ketua KPK. Menurutnya, dirinya adalah pegawai negeri.
“Aturan sampai saat ini nggak ada yang mengharuskan saya untuk pensiun (dari Polri), kita adalah pegawai negeri,” kata Firli di Polda Sumatera Selatan, Selasa (26/11).(DON)