BANDUNG,khatulistiwaonline.com –
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku telah mengkoordinasikan kepada kepolisian terkait kondisi keamanan di Kota Bandung yang belakangan dihantui sejumlah aksi kejahatan jalanan. Kurun waktu 17 hari dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi korban begal di dua lokasi berbeda yaitu Jalan Djuanda (Dago) dan Jalan Tamansari.
Pria yang karib disapa Emil itu sudah berdiskusi dengan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto. Hasil pertemuan tersebut menyepakati penambahan posko dan kamera CCTV di kawasan Tamansari dan Dago.
“Namanya keamanan itu tupoksinya kepolisian. Setiap ada kasus saya sampaikan ke kepolisian dan mengkoordinasikan karena ada di kepolisian. Setelah diskusi dengan Pak Kapolrestabes khusus untuk merespons Tamansari dan Dago, Kapolrestabes akan menambah pos keamanan tambahan dan meminta CCTV. Sebetulnya sudah ada di sana tapi belum canggih,” ujar Emil usai rapat pimpinan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (7/11/2016).
Menurut Emil, tahun ini Pemkot Bandung membeli 100 unit kamera CCTV yang terkoneksi dengan Bandung Command Center di kantornya, Balai Kota Bandung.
“Nah sekarang belanja CCTV yang memang rutin dilakukan, sebagian akan ditempatkan oleh pihak kepolisian. Polisi memohon agar pemasangannya banyak ditempatkan di Tamansari dan Dago,” kata Emil.
Pria yang kerap mengendarai sepeda biru tersebut juga mengaku akan melakukan rapat terkait penerangan jalan umum yang ada di kawasan Tamansari dan Dago.
“Sedang saya rapatkan. Karena saya tidak hapal seluas Bandung ini mana yang gelap dan tidak gelap, itu akan dirapatkan apakah daerah itu memang karena gelap atau bagaimana,” ucapnya.
Khusus lampu penerangan jalan umum, Emil bakal menerapkan Public Private Patnership yang dikelola pihak ketiga. “Sedang dilelang, jadi seluruh penerangan akan dikelola swasta agar jauh lebih mudah karena kami kekurangan SDM juga. Saat SDM kurang memadai kita selalu kerja samakan dengan pihak ketiga,” tutur Emil menambahkan.
Pada Minggu (6/11) kemarin, sekitar pukul 05.30 WIB, Rifqi Zaidan Muharri (20) bersimbah darah setelah bagian kepalanya dan lutut dibacok oleh emoat orang pelaku yang mengendarai sepeda motor. Para pelaku merampas sepeda motor milik Rifqi. Saat itu korban akan pulang ke kosannya. Namun korban diserang di Jalan Tamansari, Kecamatan Coblong. Rifqi mendapatkan penanganan intensif di Rumah Sakit Borromeus Bandung.
Kasus sebelumnya terjadi pada Kamis dini hari, 20 Oktober lalu. Korban yaitu Rizal Aziz Muhammad, mahasiswa ITB, saat itu dibonceng teman satu kampus menggunakan sepeda motor. Keduanya, sekitar pukul 00.30 WIB, pulang dari kampus ITB, Jalan Ganeca. Sewaktu melintas Jalan Dago atau tepatnya depan Kedai Timbel Dago, kendaraan mereka dipepet empat orang yang mengendarai dua motor secara berboncengan.
Salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam yang diduga samurai. Pelaku mengayunkan sajam tersebut ke arah tubuh Rizal yang mengenai bahu dan leher. Korban yang terkena sabetan samurai berhenti di Simpang Dago. Sementara pelaku melarikan diri. Rizal diboyong ke Rumah Sakit Borromeus Bandung. (MAD)