Athena –
Ilmuwan asal Inggris yang dilaporkan hilang di Yunani, ditemukan tewas. Jenazah ilmuwan wanita berusia 35 tahun ini ditemukan di sebuah jurang di Pulau Ikaria, Yunani.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/8/2019), Kepolisian Yunani menyatakan autopsi akan dilakukan terhadap jenazah ilmuwan muda bernama Natalie Christopher (35) untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Christopher yang berasal dari Inggris namun tinggal di Nicosia, Siprus ini merupakan seorang pakar astrofisika, cabang astronomi yang mempelajari perilaku, sifat fisik dan dinamika benda dan fenomena langit.
Diketahui bahwa Christopher sedang berlibur ke Yunani bersama pasangannya saat dilaporkan hilang. Jenazahnya ditemukan di Ikaria sekitar dua hari setelah dia dilaporkan hilang. Jenazah Christopher dikenali dari pakaiannya. Seorang relawan pemadam kebakaran setempat menemukan jenazah Christopher di lokasi berjarak 1,5 kilometer dari tempat dia menginap. Menurut relawan itu, jenazah Christopher dalam kondisi hancur di dasar jurang.
“Jenazahnya dibawa ke rumah sakit Ikaria di Agios Kirykos untuk menjalani autopsi,” ujar seorang pejabat kepolisian setempat, yang enggan disebut namanya, kepada AFP.
Laporan media lokal Yunani dan Siprus menyebut Christopher dan pasangannya tiba di Yunani pada Sabtu (3/8) lalu. Pada Senin (5/8) pagi, Christopher meninggalkan hotel untuk jogging, namun dia tidak pernah kembali. Pasangan Christopher, yang tidak disebut namanya, merupakan orang yang pertama melaporkan hilangnya wanita berusia 35 tahun itu. Keduanya sempat berkomunikasi via telepon sebelum Christopher menghilang.
“Pasangan itu bicara via telepon sekitar pukul 10.00 waktu setempat dan dia (Christopher-red) mengatakan akan berlari satu putaran di lingkungan sekitar,” tutur juru bicara kepolisian setempat kepada televisi Siprus. Pasangan Christopher melapor polisi setelah Christopher tak kunjung kembali hingga pukul 12.40 waktu setempat.
Laporan media-media lokal lainnya menyebut telepon genggam Christopher terlacak ada di Pulau Fournoi yang berjarak 10 kilometer dari hotel tempatnya menginap. Tidak diketahui pasti bagaimana telepon genggam itu sampai ke sana.
Hasil penyelidikan sementara, seperti dilaporkan media lokal Yunani, ada bercak darah di dalam kamar hotel yang ditinggali Christopher dan pasangannya. Polisi forensik dilaporkan telah memeriksa kamar hotel dan telepon genggam pasangan Christopher.
“Kami menemukan bercak darah di tiga titik berbeda… Di bantal, di seprai, dan di depan kaca,” tutur pemilik hotel tersebut dalam wawancara dengan televisi Siprus, Sigmalive. Terkait temuan bercak darah itu, pasangan Christopher menyebut dia sempat mengalami mimisan.
Dalam keterangan terpisah, seorang pegawai hotel dalam wawancara dengan Sigmalive dan dalam interogasi dengan polisi, menyebut Christopher dan pasangannya sempat bertengkar sekitar sehari sebelum dia hilang. Disebutkan juga oleh teman-temannya bahwa Christopher merupakan sosok yang gemar olahraga dan sangat berpengalaman dalam mendaki gunung serta lari di alam liar.(ARF)