Meksiko –
Ratusan imigran Honduras menerobos perbatasan Guatemala untuk masuk ke wilayah Meksiko. Polisi anti huru hara mencegah mereka melewati jembatan perbatasan dan melanjutkan perjalanan menuju Amerika Serikat (AS).
Dilansir AFP, Sabtu (20/10/2018), banyak imigran, polisi federal, dan wartawan yang terluka saat kerumunan imigran tersebut melemparkkan bebatuan dan benda-benda lain di penjagaan keamanan di sisi Meksiko.
Mereka menyanyikan “Ya Kita Bisa!” dan “Meksiko! Meksiko!” sembari menerobos serangkaian rintangan yang mengarah ke pagar terakhir dan garis polisi di perbatasan selatan Meksiko.
“Kami meminta Anda untuk membuat perwakilan untuk berdialog dengan para pejabat dari National Migration Institute. Jangan terus menempatkan hidup perempuan dan anak-anak dalam bahaya,” seorang pejabat Meksiko memohon kepada mereka melalui pengeras suara.
Di antara kerumunan imigran, ada wanita yang membawa bayi. Sembari menangis mereka memegang anak-anak dan mendekap bayi di dada saat melewati penghalang logam yang rusak menuju jembatan.
“Tolong buka!” kata seorang perempuan sambil menangis di penghalang terakhir. Dia menggendong bayi dalam pelukannya.
“Anak-anak tercekik,” kata seorang pria muda.
“Kita akan masuk! Kita akan masuk bersama!” teriak pemuda lain.
Para imigran telah melakukan perjalanan dengan bus atau berjalan kaki dari Honduras, sebagian besar melalui Guatemala, dengan harapan tidak hanya mencapai Meksiko tetapi menuju ke Amerika Serikat.
“Perjalanan ini sangat sulit, sangat sulit tetapi tidak ada pekerjaan di Honduras,” kata Glenda Salvador, ibu dari dua balita berusia 20 tahun, kepada AFP pada hari sebelumnya ketika para migran berkumpul di kota Guatemala Tecun Uman, dekat dengan jembatan.
Pada hari Kamis (18/10), Trump mencap imigran sebagai “serangan besar” dan “serangan terhadap negara kita” dalam serangkaian tweet-nya.
Dia juga mengancam akan mengirim militer AS untuk “TUTUP PERBATASAN SELATAN KAMI!” dan jauhkan “BANYAK KRIMINAL” di antara para migran.
Dia meminta Meksiko untuk memastikan para migran tidak mencapai perbatasan AS. Trump juga mengancam Guatemala, Honduras, dan El Salvador dengan denda keuangan jika tak bisa mencegah para imigran. (ARF)