JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Wacana Kongres Luar Biasa (KLB) kembali mengemuka usai Plt Ketum PSSI Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka. Komite Eksekutif PSSI seharusnya mengambil langkah itu.
Joko ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola atas dugaan pengerusakan barang bukti pengaturan skor. Eks Sekjen PSSI itu terancam hukuman penjara 2-4 tahun.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menilai penetapan Joko harus disikapi secara cepat oleh PSSI. Apalagi tak lama lagi kompetisi bakal mulai berjalan kembali.
“Kami ingin PSSI melalui exco melakukan terobosan yang bagus, mengantisipasi persoalan-persoalan kedepan. Khususnya aspirasi yang berkembang di masyarakat khususnya klub,” terang Haruna di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (18/2/2019).
Menurut Haruna, Exco sejatinya segera melakukan terobosan-terobosan yang bagus. Kalau pun KLB menjadi jalan terbaik, yang jadi penggagas sebaiknya jangan klub.
Haruna menilai KLB sejatinya bisa digelar melalui dua pintu dua, satu melalui klub dengan 2/3 suara atau dari Exco sendiri sudah cukup.
“KLB itu sebaiknya diendorse oleh exco dan jalan itu menurut saya lebih yang terbaik,” katanya.
“Saya pikir itu yang harus dijunjung tinggi dan hormati agar ke depan perkembangan sepakbola ini tidak terganggu, kompetisi bisa berjalan normal. Saya masih yakin dan memberikan kepercayaan kepada Exco untuk memberikan keputusan yang terbaik,” dia menambahkan.(DON)