YOGYAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Hanum Salsabiela Rais, meyakini bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 tak jujur dan adil (jurdil). Dia mengingatkan bahwa kriris politik yang terjadi di Venezuela berawal dari kecurangan pelaksanaan Pilpres di negara itu.
“Sampai sekarang pun juga kita tidak percaya bahwa Pemilu (2019) ini jurdil,” kata Hanum kepada wartawan usai talkshow ‘S2 Atau Kerja?’ di FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (2/5/2019).
Menurut Hanum, kecurangan di Pemilu sudah terlihat sebelum pelaksanaan pencoblosan. Kecurangan tersebut berlanjut saat pemungutan suara berlangsung, kemudian disusul maraknya kesalahan input data.
“Bahkan sudah diawali ketika jelang (pencoblosan) tanggal 17 (April kecurangannya) terjadi di luar negeri, dan itu kayak fenomena gunung es. Ini yang ketahuan, yang nggak ketahuan gimana?” terangnya.
Hanum memastikan pihaknya akan menempuh berbagai upaya termasuk melaporkan kecurangan Pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Apalagi setelah banyak pihak terang-terangan menyatakan bahwa Pemilu 2019 tak jurdil.
“Ijtima’ ulama juga sudah mengatakan ini ada kecurangan ya. Jadi media nggak usah ngompor-ngompori, kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh masyarakat yang masih menginginkan keadilan ada di negeri ini,” jelasnya.
Disinggung apakah akan ada people power dalam menyikapi hasil Pemilu 2019, Hanum mengaku tak tahu. Hanya saja ia mengingatkan sudah banyak kecurangan Pemilu di berbagai negara berakhir dengan kekalahan.
“Kalau nanti benar-benar dirasa ada ketidakadilan, kita sudah punya contoh banyak sekali di mana-mana kecurangan berakhir dengan… Di Venezuela saja sudah terjadi ya, itu kan awalnya dari kecurangan Pilpres,” tutupnya.(ARF)