JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, PT Jasa Raharja (Persero) melakukan sejumlah langkah untuk membantu kelancaran, kenyamanan, serta keselamatan pemudik yang ingin pulang ke kampung halamannya. Persiapan yang dilakukan meliputi pemberian mudik gratis dan kesiapsiagaan dalam keselamatan.
Jasa Raharja memberikan mudik gratis melalui jalur darat yang bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam menyediakan 20 bus angkutan. Sementara Kementerian Perhubungan menyiapkan 35 bus. Program mudik gratis ini berangkat dari dua kota asal yakni Jakarta dan Bali, ke lima kota tujuan di Jawa Tengah.
Di samping itu Jasa Raharja pun sudah menyiapkan armada kapal laut dengan dua pemberangkatan dari Makassar dan Maluku. Keberangkatan dari Maluku akan bertolak ke Namrole, Leksual, dan Saparua. Sedangkan dari Makassar akan bertolak ke Maumere dengan kuota masing-masing kota asal sebanyak 500 pemudik.
“Untuk pendaftaran dilakukan di Kementerian Perhubungan karena kami telah bekerja sama, dan sudah dibuka pada 1 Desember ini. Jadwal keberangkatannya yakni 19 Desember untuk di Jakarta, 20 Desember untuk di Bali, dan 21-22 di Makassar-Maluku,” ujar Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding, di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Persiapan lainnya yang dilakukan Jasa Raharja adalah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan Pos PAM Natal/ Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu di 15 Wilayah Kantor Cabang, mengoptimalkan 29 mobil operasional keselamatan lalu lintas di seluruh Indonesia, melakukan kegiatan aksi simpatik kepada petugas pos terpadu, menyiagakan 2.000 petugas yang siaga selama 24 jam di seluruh Indonesia, serta membuat 870 spanduk peringatan bagi pengendara.
Sesuai dengan tugasnya dalam Undang-Undang No. 33 dan 34 Tahun 1964, Jasa Raharja juga akan memberikan santunan untuk korban kecelakaan baik itu meninggal dunia, cacat tetap, dan biaya perawatan. Amos mengatakan, Jasa Raharja memiliki target kecepatan dan kemudahan penyaluran santunan untuk masyarakat.
“Kinerja kami diukur dengan kecepatan. Untuk korban yang meninggal di TKP (tempat kejadian perkara), penyaluran santunan rata-rata 1 hari 17 jam. Sementara target kami 4 hari. Jadi begitu meninggal besoknya itu paling lambat sudah dapat santunan. Tapi masih banyak lagi yang sebelum satu hari itu sudah diserahkan,” ujar Amos.
Kecepatan penyerahan santunan ini, kata Amos, tak lepas dari adanya kerja sama Jasa Raharja dengan instansi terkait seperti kepolisian dan rumah sakit dalam menerima laporan adanya korban kecelakaan. Hingga November 2019, Jasa Raharja sudah menggaet 1.728 rumah sakit se-Indonesia.
Untuk penyaluran santuan hingga November 2019, dana yang tersalurkan sebesar Rp 2,45 triliun, naik 5,57 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan untuk penyaluran santunan di periode Natal dan Tahun Baru 2018 mencapai Rp 109,9 miliar. Nilai ini menurun 18% dibandingkan periode sama di 2017.
Selama mudik Natal dan Tahun Baru ini, Amos mengimbau agar para pengemudi tetap menjaga keamanan, kesehatan, dan keselamatan.
“Kalau boleh kendaraannya itu diperiksa dulu, ban, rem, itu betul-betul dicek. Kemudian bahan bakarnya, Kalau rem itu direm nggak bisa jalan, tapi kalau bahan bakar habis jalan, mati, itu yang bisa tabrakan beruntun, sehingga mobil-motornya mati tiba-tiba. Kemudian pengemudi sendiri istirahat yang cukup dan hindari obat-obatan yang bikin segar karena manfaatnya hanya sementara. Kalau bisa menggunakan angkutan umum,” pungkas dia.(DAB)