SOLO, KHATULISTIWAONLINE.COM
Setelah merebak di kota-kota lain, seperti Bondowoso, Jombang, Malang, Surabaya, Jogjakarta, Bandung, kini giliran warga Solo Raya melakukan aksi penolakan kedatangan Anies Baswedan.
Puluhan massa pada hari Minggu (25/12/2022) berdiri di tepi kawasan jalan exit tol Klodran, membentangkan poster berisi menolak kedatangan Anies Baswedan di Kota Solo.
Aksi sore hari dalam guyuran gerimis digagas oleh massa ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).
Ketua Umum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) didampingi Kordinator Lapangan Udianto Krisna menyampaikan keterangan kepada wartawan.
“PNIB konsisten menolak kedatangan bapak politik identitas Anies Baswedan dimanapun dan kapanpun. Kami bersama elemen masyarakat lain tidak pernah bosan melakukan aksi penolakan. Kedatangan Anies dalam acara kampanye politik dengan kedok apapun selalu melahirkan perpecahan dan merusak kerukunan umat beragama” jelas Gus Wal.
Informasi yang didapat pada hari Minggu, Anis dijadwalkan tiba di Solo untuk menghadiri acara pernikahan anak salah seorang pendukung setianya.
“Menghadiri acara pernikahan yang melibatkan rombongan pendukung dan tim suksesnya, dipastikan terjadi orasi politik. Mereka sudah menghalalkan segala cara untuk mensosialisasikan gerakan politik identitas yang sudah banyak ditolak berbagai daerah” imbuh Udianto Krisna melalui pengeras suara.
Perjuangan PNIB dalan melawan ideologi khilafah, politik identitas, intoleransi dan radikalisme ditunjukkan dengan aksi nyata, tidak sekedar berteriak-teriak di media sosial atau memasang spanduk.
Pawai merah putih di berbagai kota besar sebelumnya akan sering diselenggarakan mulai awal tahun 2023.
Dukungan dan simpati masyarakat sejumlah tokoh lintas agama serta organisasi massa lainnya terus terjalin masif. PNIB menjadi organisasi penjaga Pancasila, NKRI dan Kebhinekaan yang paling militan terorganisir. Kader dan anggotanya di tiap daerah kompak melakukan perlawanan kelompok-kelompok anti Pancasila.
“Kalau kelompok mereka konsisten berpolitik dengan kedok agama, maka kami semakin keras menghalau mereka sampai kiamat,” tegas Gus Wal. (HAN)