YOGYAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua Umum DPP Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) AR Waluyo Wasis Nugroho mengaku sangat geram atas insiden intimidasi dan penyerangan yang menimpa A Kintoko, kader terbaik PNIB Yogyakarta.
Gus Wal sangat berharap dan meminta kepada pihak aparat penegak hukum Polresta Yogyakarta dan Polda DIY untuk sesegera mungkin menindaklanjuti kasus penyerangan dan pengeroyokan tersebut.
“Aparat penegak hukum wajib usut tuntas pelaku pengeroyokan anggota PNIB. Kami menolak tunduk pada bentuk tekanan apapun. Kita PNIB. Kita Jasmerah. Kita Jashijau. Kita Indonesia. Kita Pancasila. Kita Merah Putih. PNIB istiqomah konsisten Melawan Politik Identitas, Intoleransi, Khilafah Radikalisme Terorisme Sampai kiamat” tegas Gus Wal kepada Khatulistiwa online, Selasa (23/5/2023).
Menurut Gus Wal, pengeroyokan terhadap A Kintoko terjadi sepekan setelah pihaknya
sukses menggelar acara Kirab Merah Putih memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Malioboro, Yogyakarta pada Minggu 14 Mei 2023.
Dalam acara tersebut, ormas PNIB mendapat simpati dan dukungan dari berbagai pihak. Kirab bendera merah putih yang menghiasi sepanjang 100 meter jalan Malioboro dalam rangka membumikan Pancasila dan Merah Putih diapresiasi banyak pihak sebagai momentum kebangsaan di kota pelajar.
Acara kirab merah putih Pancasila memperingati Hari Kebangkitan nasional 2023 yang mengampanyekan sambut Ceria Riang Gembira Pemilu 2024 Aman Tertib Damai, Yogyakarta menolak keras dan melawan Politik Identitas, Intoleransi, Khilafah Radikalisme Terorisme, serta menyuarakan pembubaran Gema Pembebasan yang notabene diduga merupakan underbow atau sel tidur dari HTI, Khilafah Radikalisme Terorisme tersebut menimbulkan hal yang sangat memprihatinkan.
Sayangnya, sepekan kemudian atau Minggu malam (21/5/2023) di sekitar Hotel Convention di Jalan Ngampilan, Yogyakarta, salah seorang pengurus dan anggota PNIB bernama A Kintoko diserang dan dikeroyok oleh puluhan orang tak dikenal.
Diduga kuat pelakunya dari kelompok anti NKRI dan kebhinekaan yang merasa terusik dengan acara kirab merah putih tersebut.
A Kintoko atau yang lebih dikenal dengan Bang Kodi adalah warga asli Jogja peserta kirab merah putih pada minggu lalu. Penyerangan dan pengeroyokan puluhan orang tak dikenal yang mengintimidasi terkait acara PNIB, tidak lantas membuatnya ketakutan dan melarikan diri.
Menurut keterangan para saksi mata di lokasi kejadian, Bang Kodi yang dibekali ilmu bela tradisi kader PNIB meladeni sendirian serangan dan keroyokan puluhan orang tak dikenal sekaligus mengusirnya.
“Hal yang tentunya sangatlah memprihatinkan dan semakin memperjelas dan mempertegas bahwa kelompok Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme dan Intoleran masih sangat besar dan massive bergerak secara senyap dan sembunyi sembunyi di tengah tengah masyarakat kita, baik di lingkungan sekolah, kampus maupun di desa, hingga ke pelosok,” kata Gus Wal.(JRS)