JEMBER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Penolakan terhadap politik identitas, Dai provokator, khilafah, radikalisme intoleransi dan terorisme terus digaungkan Gus Wal, Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).
Kepada Khatulistiwa online, Minggu malam hari (7/5/2023), PNIB sebuah organisasi masyarakat pluralisme itu menyebut Jember, Jawa Timur (Jatim) menolak politik identitas.
Selain itu, Jember juga menolak para dai provokator yang mengusung khilafah, radikalisme dan terorisme.
Menurut Gus Wal, PNIB konsisten menolak upaya politik pecah belah dengan memainkan identitas dan isu-isu agama.
“PNIB Jember dan Jawa Timur menolak politik identitas, dai-dai provokator, khilafah radikalisme dan terorisme untuk berkembang di Indonesia,” kata Gus Wal sapaan akrabnya.
Lebih lanjut ia menyebut nama Bacapres Anies Baswedan yang diketahui sedang mengunjungi Jember dalam rangka safari politik.
PNIB merespons kunjungan Anies Baswedan ke Jember dan Ganjar Pranowo ke Surabaya, sama-sama di Jawa Timur.
Namun perlakuan warga tampak berbeda terhadap dua sosok ini, Anies Baswedan Bacapres dan Ganjar Pranowo Capres PDIP.
Berbagai media pendukung Anies memberitakan warga Jember antusias menyambut kedatangan Anies Baswedan, namun ada yang menolak karena identik dengan politik identitas.
Ekspresi penolakan warga Jember ditunjukkan dengan spanduk-spanduk yang terbentang di beberapa sudut kota Jember.
“Tidak begitu elok, hanya demi mendongkrak elektabilitas selalu safari politik curi start kampanye,” kata Gus Wal.
Gus Wal menyebut, Anies akhirnya disetiap daerah menuai penolakan dan tidak digubris oleh rakyat.
Beda, dan jelas sangat jelas berbeda,” kata Gus Wal ketika ditanya apa bedanya Anies dan Ganjar yang sama-sama safari politik.
Dia menjelaskan, Ganjar baru beberapa hari safari politik setelah resmi dicapreskan. “Itu juga karena memenuhi undangan, bukan sengaja safari politik curi start kampanye,” tuturnya.
“Bisa kita lihat, yang curi start kampanye dan melakukan segala cara demi mendongkrak elektabilitasnya Anies Baswedan sepi,” tandasnya.
Berbeda dengan Ganjar! Gus Wal menyebutkan Ganjar yang datang karena memenuhi undangan.
“Hasilnya bisa kita lihat, betapa rakyat Indonesia di mana pun berada sangat mendukung dan mencintai seorang Ganjar Pranowo,” ungkapnya.
Anies juga diketahui mengunjungi Bupati Jember Hendy Siswanto dan Ponpes Al-Qodiri. Hal ini menurut Gus Wal biasa, terutama ketika ditanya Anies diterima kiai di Jember.
“Kalau kiai itu siapa pun pasti diterima dengan baik, karena notabene kiai itu ulama,” katanya.
“Jangankan Anies Baswedan, orang orang yang banyak bermaksiat pasti diterima, karena peran dan fungsi kiai adalah membenarkan ataupun meluruskan yang bengkok agar kembali lurus, yang salah atau tidak baik dinasehati,” terang Gus Wal.
Namun disitu pula menurut Gus Wal, jelas terlihat Anies Baswedan ingin mempolitisasi kiai dan ulama agar mendapat dukungan dari umat Islam.
“Namun sangat disayangkan sebagian besar kiai dan ulama juga umat Islam tidak mendukung Anies Baswedan,” katanya. (JRS)