YOGYAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Pawai massa menggunakan atribut bendera dan simbol gerakan Khilafah dan Organisasi terlarang HTI kembali terjadi. Yogyakarta dan Surabaya merebak aksi secara bersamaan pada hari Jum’at (3/2/2023)
Aksi mereka menjadi perhatian publik secara luas, karena ideologi khilafah dan organisasi HTI sudah dibubarkan dan dilarang berkembang di Indonesia. Puluhan massa di dua kota besar tersebut sengaja memancing kegaduhan dari umat muslim lain dengan alasan membela Islam.
Organisasi lintas agama dan budaya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui Ketua Umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengutuk keras kejadian tersebut. Menurutnya organisasi dan ideologi terlarang tersebut masih ada dan bergerak dengan terang-terangan
“Konvoi dengan membawa atribut simbol HTI dan Khilafah sudah masuk ranah pelanggaran hukum. Mereka dengan terang-terangan tidak menggubris pelarangan dan pembubaran HTI dan Khilafah oleh pemerintah. PNIB mendukung penuh aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas para aktor utama aksi massa tersebut. Tangkap penceramah yang menganjurkan massa melawan peraturan yang sah” ungkap Gus Wal kepada awak media.
Aksi di Yogyakarta dalam informasi selanjutnya berhasil diredam oleh aparat. Atribut HTI dan bendera khilafah diamankan oleh petugas dan meminta massa segera membubarkan diri. Di Surabaya aksi mereka berjalan tanpa kehadiran pihak aparat penegak hukum untuk menindak.
“Aksi mereka akan kembali terulang jika tidak ada tindakan tegas dari aparat. Mengusut tuntas gerombolan pengacau itu harus segera dilakukan demi menjaga bahaya laten ideologi khilafah yang merongrong ideologi Pancasila. Di tahun politik ini kerawanan sosial meningkat seiring persaingan suksesi 2024 yang semakin panas. Gerombolan khilafah tidak mustahil dibiayai politikus dan parpol yang anti pemerintah yang sah saat ini. Tujuannya untuk memprovokasi dan memancing kekacauan yang pada akhirnya dimanfaatkan pihak luar menciptakan chaos berujung perang saudara. Semua pihak seharusnya mewaspadai ini” papar Gus Wal.
PNIB menjadi ormas yang konsisten dalam ucapan dan perbuatan dengan aksi menolak intoleransi, politik identitas, khilafah, HTI, FPI, radikalisme dan terorisme.
Kader-kader dan simpatisan PNIB di berbagai daerah bergerak senyap mengantisipasi gerakan memecah belah NKRI.
Bekerja sama dengan TNI, Polri dan Densus untuk memberantas radikalisme dan terorisme yang masih mengancam keutuhan NKRI, tegas Gus Wal.(JRS)