JAKARTA,khatulistiwaonline.com
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berencana membangun bandara di Kediri Jawa Timur. Hal itu direspon positif oleh Menteri Perhubungan Budi Karya, jika sudah memenuhi beberapa syarat.
“Boleh-boleh saja, silahkan saja kalau memang ada uangnya. Pada dasarnya pemerintah memperbolehkan jika pihak swasta ingin membuat bandara, apalagi tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi daerah sekitar,” kata Menhub Budi Karya di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3/2017).
Ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum merealisasikan pembangunan bandara itu.
“Pertama jarak dengan bandara tidak boleh terlalu dekat, idealnya setiap 200 kilometer. Kedua, memperhitungkan sisi manajemen udara dengan memperhitungkan kebiasaan arah mata angin,” ungkap mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu.
Menurutnya, hal teknis seperti itu penting, dengan alasan memperhitungkan aspek keselamatan penerbangan. Tidak adanya obstacle atau penghalang juga menjadi syarat penting dalam pembangunan bandara.
“Perhitungan arah mata angin harus tepat, agar tidak membahayakan penerbangan. Bagaimana kalau ada angin dari samping dan bisa mengganggu turbolance take off dan landing. Terakhir apakah ada obstacle gunung atau bangunan di sekitar bandara, harus ada perhitungan khusus,” tambahnya.
Selain itu ditambahkan Menhub, untuk pengelolaannya nanti ia berharap dapat diambil alih oleh PT Angkasa Pura I. Ia juga meminta jika nantinya PT Gudang Garam merealisasikan bandara itu, dapat juga digunakan untuk umum.
“Diharapkan, kalau memang nanti terbangun, bisa dikelola oleh Angkasa Pura I yang membawahi wilayah tersebut. Selain itu bandaranya nanti harus bisa digunakan untuk umum,” tutup Budi Karya.
Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk berencana membangun bandara untuk kepentingan perusahaan yang juga bisa digunakan untuk umum.
“(Pembangunan Bandara di Kediri) itu belum. Semuanya masih dievaluasi karena keterbatasan APBN kita,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (17/3). (MAD)