JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Gerindra menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kalah cepat dibanding Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam hal imbauan soal nonton bareng film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’. Karena itu, Gerindra meminta Jokowi melakukan hal serupa.
“Di sini terbukti kalau panglima tertinggi TNI Presiden Joko Widodo, Menhan, dan Menko Polhukam kalah cepat dari Panglima TNI yang sudah mungkin lebih dulu mencium akan ancaman akan bangkitnya PKI sehingga perlu prajurit TNI dan keluarga untuk menonton film G30S/PKI,” kata Waketum Gerindra Arief Poyuono dalam keterangan tertulis, Rabu (20/9/2017).
Arief juga mengacungkan jempol kepada Gatot karena dianggap sigap dalam mempertahankan Pancasila. Apalagi banyak pihak yang mengatakan ideologi PKI mulai bangkit lagi.
“Panglima TNI Gatot Nurmantyo perlu diacungkan jempol akan kesigapannya sebagai prajurit TNI untuk terus mempertahankan Pancasila dari ancaman ideologi PKI yang katanya mulai bangkit,” tegasnya.
Terkait pernyataan Gatot yang menyebut hanya pemerintah yang bisa melarang imbauannya kepada para prajurit untuk menonton film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’, Arief mengatakan hal tersebut sudah sangat benar. Apalagi, menurut Arief, film garapan Orde Baru tersebut tak hanya berisi tentang kekerasan, tapi juga tentang ideologi komunis yang tidak sesuai dengan Pancasila.
“Pernyataan Gatot Nurmantyo yang mengatakan ‘hanya pemerintah yang bisa melarangnya untuk imbauan pada prajurit TNI untuk menonton film G30S/PKI’ menunjukkan kalau apa yang dilakukan Panglima TNI adalah sudah benar. Walau seharusnya perintah menonton lebih diperluas dengan berkomunikasi dahulu dengan Menkopolhukam dan Presiden,” ucapnya.
“Karena film G30S PKI bukan cuma bermakna film pembunuhan para jenderal, tapi lebih bermakna sebuah film tentang sebuah ideologi politik yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila,” imbuhnya.
Karena itu, Arief mendorong Jokowi segera mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk ikut juga menonton film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’. Agar masyarakat bisa lebih setia kepada Pancasila dan tidak terpengaruh paham komunis.
“Jadi sebaiknya juga Presiden Joko Widodo segera saja mengimbau semua masyarakat untuk nonton film G30S/PKI. Agar masyarakat tahu kalau film PKI itu bukan film biasa, tapi film untuk menguatkan masyarakat agar tetap setia pada Pancasila,” kata Arief.
Sebelumnya, Jokowi tak mempersoalkan sikap TNI yang akan menggelar nobar film G30S/PKI. Jokowi juga meminta film tersebut diproduksi ulang untuk kaum milenial.
“Akan tetapi, untuk anak-anak milenial, tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka. Biar ngerti mereka bahaya komunisme. Biar mereka tahu juga mengenai PKI,” kata Jokowi saat ditemui di Desa Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9). (NGO)