Chicago –
Sebuah firma hukum di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Gereja Katolik Chicago telah membayar ganti rugi lebih dari US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun) kepada para korban kekerasan seksual pastor dalam puluhan tahun. Para korban diserukan untuk muncul dan bicara soal hal ini ke publik.
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/9/2019), salah satu korban bernama Joe Iacono mengakui dirinya menjadi korban skandal seks pastor yang ada di lingkungan tempat tinggalnya saat berusia 11 tahun. Dia mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers yang digelar firma hukum Jeff Anderson and Associates pada Selasa (17/9) waktu setempat.
Dalam konferensi pers itu, firma hukum Jeff Anderson and Associates mengumumkan bahwa pihaknya telah memenangkan kompensasi total US$ 80.080.000 untuk 160 korban kekerasan seksual pastor selama dua dekade terakhir.
“Saya tahu hari ini masih ada korban selamat yang menderita dalam diam. Orang-orang itu perlu dibantu,” ujar Iacono saat dirinya menceritakan pemulihan yang masih dijalaninya.
Pengacara Jeff Anderson mengatakan bahwa pembayaran kompensasi sebesar itu terkait kasus-kasus yang melibatkan 48 pastor, dengan besaran kompensasi bervariasi mulai dari lima digit angka untuk beberapa korban hingga lebih dari US$ 1 juta.
Dalam setiap kasusnya, sebut Anderson, kompensasi dalam bentuk uang tunai gagal memberikan kejelasan. Meskipun beberapa pastor yang menjadi pelaku telah dimutasi dari posisi awal mereka.
“Pembayaran uang dalam kasus ini tidak memberi penyembuhan, itu tidak menghilangkan rasa sakitnya,” kata Anderson.
“Tapi berjuang bagi diri Anda sendiri dan menyuarakan kebenaran sebagai korban selamat, dan mengetahui Anda bisa melakukan sesuatu untuk melindungi anak-anak lainnya, itu sangat membantu,” imbuhnya.
Gereja Katolik diguncang ribuan laporan kasus kekerasan seksual pastor dan tuduhan menutup-nutupi skandal seks tersebut oleh para rohaniwan senior gereja. Skandal paling menghebohkan terjadi di Keuskupan Boston tahun 2002.
Tahun 2003, Boston Globe meraih Pulitzer Prize karena mengekspose skandal tersebut. Penyelidikan yang dilakukan Boston Globe kemudian difilmkan oleh Hollywood dengan judul ‘Spotlight’ yang memenangkan piala Oscar untuk kategori Film Terbaik.
Menghadapi banyaknya kasus serupa secara global dan banyak kritikan, Paus Fransiskus pada tahun 2013 memperkenalkan aturan baru yang mencakup soal pelecehan seksual anak-anak di wilayah Vatikan dan mengizinkan penjatuhan vonis maksimum 12 tahun penjara untuk kasus serupa.
Laporan terpisah dari situs pelacakan kasus kekerasan seksual pastor, Bishop Accountability, menyebut Gereja Katolik AS telah mengeluarkan uang lebih dari US$ 3 miliar sebagai kompensasi sejak krisis semacam ini mencuat tahun 2000-an.
Pihak Bishop Accountability juga mencatat adanya penyelesaian dengan kompensasi terhadap 5.679 korban, jumlah itu hanya sepertiga dari total 15.235 tuduhan yang diterima sejak tahun 2009 lalu. Perkiraan menyebut ada sekitar 100 ribu korban kekerasan seksual pastor di AS.(VAN)