Roma –
Polisi Italia menyita puluhan senjata setelah menggerebek gudang simpatisan neo-Nazi. Tiga orang diamankan dalam penggerebekan ini.
Dilansir Reuters, Selasa (16/7/2019), penggerebekan dilakukan pasukan polisi elite setelah dilakukan penyelidikan keterlibatan warga Italia dalam pemberontakan di Ukraina timur yang didukung Rusia.
Satu dari tiga orang yang ditangkap ialah seorang petugas bea-cukai yang sebelumnya bergabung dengan anggota partai ekstrem kanan.
Dalam penggerebekan, polisi menemukan rudal buatan Prancis yang ternyata dulu dimiliki angkatan bersenjata Qatar. Dalam pemeriksaan selanjutnya, diketahui rudal tersebut dalam kondisi aktif tetapi tak memiliki bahan peledak.
Polisi mengatakan para tersangka telah mencoba untuk menjual rudal itu lewat jaringan perpesanan WhatsApp.
Selain itu, ditemukan senjata lainnya seperti 26 senjata, 20 bayonet, 306 bagian senapan, termasuk peredam suara dan teleskop senapan, dan lebih dari 800 peluru berbagai kaliber. Ditemukan pula pistol buatan Austria, Jerman, dan Amerika Serikat.
Polisi juga menyita properti memorabilia Nazi.
“Penyelidikan polisi … muncul menjadi karena kegiatan dari beberapa pejuang garis keras dengan latar belakang Italia yang telah mengambil bagian dalam konflik bersenjata di wilayah Ukraina Donbass,” demikian pernyataan polisi.
Lebih dari 10.000 orang telah tewas sejak 2014 dalam pertempuran antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina di Ukraina timur.(MAD)