JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE COM
Pada Selasa (29/11/2022) ada sesuatu yang berbeda di depan Tugu Monas Jakarta. Hari itu, beberapa tokoh masyarakat dan aktivis pemerhati sosial politik, menggelar forum yang disebut Forum Andika Perkasa.
Forum Andika Perkasa digagas oleh Ghandi Parapat dan Yan Max Putra Morowali yang sengaja datang ke Ibukota Jakarta.
“Kami rakyat taat bernegara ingin berpartisipasi tetap turut berkarya membangun masa depan bangsa Indonesia, bersama Forum Andika Perkasa, ” ujar Gandhi Parapat selaku Ketua Forum Andika Perkasa Gandhi Parapat di depan Tugu Monas mengawali pembicaraan.
“Sebagai penggagas ide perbaikan, minimal kami bersuara lewat forum yang kami menamainya, Gerakan Forum Andika Perkasa, kata Ghandi. Ini kami lakukan dengan tujuan agar generasi muda mengenal dan mengikuti perilaku karakter dan tanggungjawab berbangsa dan bernegara,” sambungnya.
Mereka menilai bahwa Andika Perkasa dalam bertugas tampak selalu menjaga bangsa dan negara, namun selalu menyempatkan dan meluangkan waktu belajar formal hingga mendapat lima gelar yang disandangnya, dan semua disumbangkan hanya untuk bangsa dan negara Indonesia.
*Kami menggelar forum ini bukan masalah restu atau izin dari Pak Andika Perkasa.
Kami belum pernah ketemu, kami mengenal Andika Perkasa hanya lewat media. Tapi jujur, karena kami mengagumi perilaku beliau bapak Andika Perkasa adalah sosok Negarawan, itu kami merasa terpanggil serta berkewajiban bersuara agar generasi muda ataupun tua mengenal dan bangga punya putra bangsa seperti bapak Andika Perkasa,” kata Ghandi Parapat.
Masih menurut Ghandi Parapat yang saat itu didampingi Maruli Siahaan dan Drs. Berton Sitompul, Forum Andika Perkasa ini ada di beberapa Provinsi.
“Kami tidak mengajak masyarakat atau generasi muda agar Pak Andika Perkasa menjadi Presiden RI. Karena Presiden RI itu pertama kali adalah urusan Partai pengusungnya, dan bukan urusan Forum Andika Perkasa.
Namun kami tidak melarang kalau seluruh lapisan masyarakat menginginkan dan mengajukan beliau bergabung ke partai untuk diusung menjadi calon Presiden,” ungkapnya.
Forum ini, kata Ghandi Parapat dan Yan Max Putra Morowali bukan gerakan massa. Biarlah masyarakat nanti yang bersuara kalau harus bersuara, namun kami hanya mengajak agar meniru dan mengikuti jejak Andika Perkasa, sosok negarawan.
“Kami mengenal Andika Perkasa hanya dari media belum pernah ketemu dan jujur, sekali lagi kami tidak atas izin beliau.
Forum ini murni inisiatif kami, dan mungkin hanya kami saja yang menilai bahwa bapak Andika Perkasa itu milik atau aset Bangsa dan Negarawan.
Rakyat punya hak menilai dan bersuara mengeluarkan pendapat di muka umum,” terangnya.
“Hal itu jelas dalam menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang,” ujar Ghandi Parapat mengakhiri statementnya. (AMS)