Washington DC,khatulistiwaonline.com –
Gedung Putih bersumpah akan melawan dengan sekuat tenaga, setiap media yang dianggap melontarkan serangan tidak adil terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini terkait dengan perbandingan jumlah massa pelantikan Trump dengan Barack Obama tahun 2009.
Pada hari pertama menjabat Presiden AS, Trump menyatakan ‘berperang’ dengan media dan menuding jurnalis menaksir terlalu rendah jumlah orang yang hadir dalam pelantikannya pada Jumat (20/1). Gedung Putih memperkuat pernyataan Trump dengan menuding media sengaja memanipulasi foto suasana di National Mall, Washington DC, untuk menunjukkan jumlah massa pada Jumat (20/1) jauh lebih sedikit dari yang sesungguhnya.
“Poinnya bukan jumlah massa. Poinnya adalah serangan dan upaya mendelegitimasi presiden ini, suatu hari. Dan kami tidak akan duduk terdiam dan menerimanya,” tegas Kepala Staf Kepresidenan Trump, Reince Priebus, dalam wawancara dengan ‘Fox News Sunday’ seperti dilansir Reuters, Senin (23/1/2017).
Itu merupakan pertama kalinya Priebus, yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi Nasional Partai Republik (RNC), tampil sebagai Kepala Staf Kepresidenan dalam talk show hari Minggu di Fox News. Priebus menegaskan, pemerintahan akan terus melawan serangan agresif media terhadap Trump.
“Kami akan melawan dengan sekuat tenaga, setiap hari,” tegas Priebus.
Sementara itu, salah satu penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, menyebut pemerintahan Trump telah menyodorkan ‘fakta alternatif’ untuk melawan pemberitaan media soal Trump. Conway mengomentari berbagai kecaman yang menghujani Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer, yang menuding media memanipulasi foto massa di National pada Jumat (20/1) lalu.
Dalam konferensi pers pertamanya di Gedung Putih pada Sabtu (21/1), Spicer, tanpa menyebut jumlah, mengklaim massa yang hadir dalam pelantikan Trump sebagai yang terbanyak. Klaim itu langsung dimentahkan berbagai fakta yang diungkapkan media-media AS.
Data otoritas kereta bawah tanah Washington DC mencatat ada 193 ribu penumpang pada Jumat (20/1) pukul 11.00 waktu setempat, saat Trump dilantik. Jumlah itu dibandingkan data pada momen yang sama saat pelantikan Obama tahun 2009, yang mencatat ada 513 ribu penumpang di DC.
Conway membela Spicer saat ditanya NBC News, soal mengapa seorang Sekretaris Pers menyampaikan pernyataan yang terbukti salah dalam konferensi pers di Gedung Putih. Conway juga ditanya alasan mengapa pemerintahan Trump lebih fokus mengurusi jumlah massa daripada kebijakan dalam negeri dan luar negeri. “Kami merasa perlu untuk berbicara dan memperjelas situasi dan memberikan fakta alternatif kepada publik,” jawabnya. (RIF)