Teheran –
Garda Revolusi Iran menyatakan mereka kehilangan seorang tentaranya dan membunuh sejumlah orang “anti-revolusioner” pada bentrokan di perbatasan barat. Kawasan itu berbatasan dengan Irak.
Dilansir AFP, Sabtu (27/7/2019), bentrokan terjadi pada Jumat (26/7) waktu setempat. Seorang personel Garda Revolusi yang bertugas di perbatasan menemukan pertikaian yang melibatkan kaum anti-revolusioner.
Pertikaian terjadi. Kantor berita semi-resmi Fars melaporkan pertikaian berlangsung di provinsi Kurdistan. Jumlah pihak kaum “anti-revolusioner” yang terbunuh belum pasti. Banyak senjata mili mereka kemudian dimusnahkan.
Seorang personel Garda Revolusi Iran meregang nyawa saat dilarikan ke rumah sakit. Belum jelas betul apakah pihak yang terlibat bentrokan dengan Garda Revolusi Iran itu adalah kaum oposisi dari Kurdi atau kelompok yang mengatasnamakan jihadis. Kedua kelompok sebelumnya memang sempat masuk ke Iran lewat Irak.
Selama 40 tahun, Iran telah bertempur melawan militan Kurdi yang beroposisi. Kaum Kurdi berbasis di Kurdistan Irak dan meluncurkan serangan dari titik itu, ke arah Iran dan ke arah ISIS.
Awal bulan ini, Garda Revolusi Iran meluncurkan serangan mematikan ke arah militan Kurdi melintasi perbatasan negara. Pihak Iran menggunakan roket, drone, dan artileri. Pertempuran kemudian terjadi di teritori Iran, menewaskan delapan orang, termasuk tiga personel Garda Revolusi.(NOV)