Riyadh –
Arab Saudi mengganti Kepala Otoritas Penerbangan Sipil setelah terjadi penundaan (delay) penerbangan hingga 11 jam pada awal Ramadhan. Penundaan penerbangan domestik ini dinilai mengganggu momen penting saat banyak warga Saudi berpergian ke wilayah lain untuk ziarah menjelang Ramadhan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (8/5/2019), penunjukan ini diumumkan melalui dekrit Kerajaan Arab Saudi yang dirilis Rabu (8/5) waktu setempat. Melalui dekrit kerajaan itu, Abdelhadi al-Mansouri ditunjuk menjadi Presiden Otoritas Umum Penerbangan Sipil atau General Authority for Civil Aviation (GACA) yang baru.
GACA diketahui mengawasi operasional bandara-bandara di seluruh wilayah Saudi.
Laporan media-media setempat melaporkan bahwa pembatalan dan penundaan penerbangan domestik hingga 11 jam terjadi dalam lima hari terakhir saat bulan suci Ramadhan dimulai. Diketahui bahwa banyak orang melakukan ziarah ke Mekah dan Madinah atau mengunjungi keluarga di kota lain menjelang Ramadhan.
Para pelancong yang menjadi korban pembatalan dan penundaan ini meluapkan kekesalannya via media sosial. Salah satu foto yang menunjukkan papan informasi di Bandara Riyadh menunjukkan penundaan pada nyaris seluruh rute penerbangan domestik.
Sebuah video yang diunggah ke media sosial menunjukkan orang-orang berkerumun di luar kantor penjualan tiket maskapai Saudi Arabian Airlines atau Saudia, yang merupakan milik negara.
Salah satu penumpang menuturkan kepada Reuters bahwa penundaan penerbangan Saudia telah memaksanya mem-booking ulang penerbangan beda maskapai. Seorang penumpang lainnya menyebut dirinya tidak mengalami penundaan saat terbang keluar Riyadh dengan maskapai lain pada Rabu (8/5) pagi waktu setempat.
Maskapai Saudia yang tampaknya paling banyak mengalami penundaan penerbangan, menyebut situasi ini ‘luar biasa’ dan dipicu oleh ‘kondisi operasional yang tidak biasa’.
Seorang juru bicara GACA menuturkan kepada televisi Al Arabiya bahwa kondisi cuaca dan gangguan teknis menjadi penyebab pembatalan dan penundaan penerbangan itu. Pihak GACA tidak mengomentari soal perubahan kepemimpinannya tersebut.(ADI)