JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dilansir AFP, Senin (3/6/2024), pilpres Iran sedianya direncanakan dihelat pada tahun 2025. Pesta demokrasi itu dimajukan setahun lebih cepat menyusul tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu.
Usai mendaftarkan diri hari ini, Ghalibaf harus menunggu hingga Selasa (11/6) mendatang untuk mengetahui apakah pencalonannya tersebut disetujui oleh Dewan Wali. Dewan tersebut berisi 12 orang yang didominasi konservatif dan bertugas untuk memeriksa semua kandidat calon pejabat publik di Iran.
Bagi Ghalibaf sendiri pencalonannya tahun ini bukan yang pertama. Dia tercatat telah tiga kali mencalonkan diri sebagai Presiden Iran mulai dari pemilu tahun 2005, 2013, dan 2017.
“Jika saya tidak mencalonkan diri dalam pemilu, pekerjaan yang telah kita mulai dalam beberapa tahun terakhir untuk menyelesaikan masalah perekonomian rakyat… tidak akan selesai,” katanya setelah menyerahkan pendaftarannya.
Ghalibaf merupakan sosok yang memiliki latar belakang militer. Pria berusia 62 tahun itu pernah menjabat sebagai komandan angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam.
Politikus konservatif ini lalu terpilih sebagai Ketua Parlemen Iran yang baru pada 28 Mei lalu. Ghalibaf juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Teheran periode 2005-2017 dan sebelumnya juga menjabat Kepala Pasukan Kepolisian Iran. (MAD)