MEDAN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kondisi yang terjadi belakangan ini mendapat perhatian serius dari Drs Gandi Parapat. Salah satu menyangkut tindakan Wakil Presiden Gibran yang memarahi Menteri Pertanian (Mentan) karena menutup usaha mafia beras dan adanya ancaman terhadap Rismon Sianipar yang meneliti ijazah Jokowi dari UGM.
Kepada Khatulistiwa online, Minggu (20/4/2025), Koordinator Wilayah Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia Sumatera Utara ( Korwil PMPHI SU) itu mengatakan, Presiden Prabowo harus mendengar jeritan para Purnawirawan dan masyarakat luas jangan sampai bubar NKRI seperti kekhawatiran beliau sebelum Presiden.
” Kami harap Presiden melalui Polisi harus melindungi dan membuat aman Rismon Sianipar jangan sampai terluka dia dan keluarganya,” tegas Gandi Parapat.
“Pak Presiden jangan hanya “hidup Jokowi”. Karena baru-baru ini Rismon Sianipar mendapat teror setelah meneliti Ijazah Jokowi dari UGM yang disebit Palsu, dan Rismon menyatakan bertanggungjawab atas ucapannya serta berharap Polisi memeriksa dan menangkap dia.
Kami sempat gembira atas berita Jokowi memperlihatkan Ijazah asli ke Wartawan. Tapi sampai saat ini belum tau apa wartawan atau tidak, karena belum ada media yang menyatakan ketemu Jokowi memperlihatkan Ijazah asli.
Mungkin juga yang dinyatakan Jokowi itu manusia penipu, mau belajar menipu Jokowi. Jadi teka teki tentang Jokowi belum terjawab, malah bertambah, kata Gandi Parapat.
Gandi Parapat berharap apa yang diungkapkan Rismon Sianipar segera terjawab.
“Kami mendoakan Rismon Sianipar agar selalu dalam lindungan Tuhan,” ujarnya.
Masih menurut Gandi Parapat, ketenangan
Jokowi sungguh luar biasa. Padahal, Jokowi akan menghadapi sidang di pengadilan masalah mobil SMK dan semua masalah dihadapi dengan tenang.
“Jadi pengaduan yang di KPK pun harus segera diproses agar beban Jokowi tidak ada. Dari semua mantan Presiden, Jokowilah selalu dirindukan dan dihormati pejabat maupun mantan pejabat juga dari lapisan masyarakat. Para pejabat yang selalu menghadap Jokowi mungkin atas perintah Prabowo boleh jadi karena balas jasa,” kata Korwil PMPHI SU tersebut. (JRS)