MEDAN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Koordinasi Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara, Drs Gandi Parapat mengatakan, apa gunanya kalau ketemu Presiden Prabowo dengan Mega Ketum PDIP, sehingga ada yang takut. “”Yang penting, Prabowo jangan tidak mau tau terhadap situasi bangsa dan negara, agar kekhawatiran Indonesia bubar 2030, tidak terjadi,” tegas Gandi menjawab wartawan, Rabu (9/4/2025).
Dikatakan, unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa dan element masyarakat baru baru ini dan masalah UU TNI, tidak bisa dianggap sepele oleh Pemerintahan Prabowo. Ada suara itu dibayar oleh kelompok tertentu.
Kami sangat yakin sebesar kepala Gajah Emas disogok atau dibayar pasti tidak mau untuk melakukan unjuk rasa itu, karena kami pernah ikut unjukrasa,” jelasnya.
Prabowo selaku Presiden, lanjut Gandi, perekat Bangsa dan Negara mohon jangan gampang dipengaruhi. Para mahasiswa dan rakyat Indonesia tidak bisa disuruh atau dibayar untuk unjuk rasa, apalagi berhadapan dengan polisi yang sangat beresiko mempertaruhkan segalanya.
Menurut Gandi, mahasiswa itu orang orang pintar, yang menurut mereka berjuang untuk keutuhan NKRI. Sama halnya dengan para pahlawan yang tidak mau berhianat, yang gugur untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
“Jadi kami sangat berharap, kepada seluruh warga Indonesia melihat situasi negara ini seperti korupsi Rp 300 T, Rp 1000 T dan beberapa korupsi, pemagaran Laut 30 km lebih, PIK 1 dan PIK 2 serta beberapa kejanggalan. Menurut kami hal itu yang membakar semangat para pengunjuk rasa yang kelihatan siap mati.Pengunjuk rasa, seperti orang kaya atau pejabat berhadapan dengan orang miskin yang masih mencintai NKRI,” kata Gandi.
Unruk itu, Gandi menghimbau, Presiden Prabowo agar merenung dan berdoa, untuk siapa dia menjadi Presiden. “Jangan hanya berdoa atau dengan lantang menyebut “hidup Jokowi”.
Masyarakat Indonesia bukan hanya Jokowi atau kelompoknya. Prabowo selaku TNI Perekat Bangsa dan Negara yang mempertaruhkan jiwa raganya untuk keutuhan Bangsa dan Negara bukan hanya melindungi Jokowi. Ungkapan “hidup Jokowi” oleh presiden membuat kecemburuan, kesedihan dan meneteskan air mata kami,” tegas Gandi.
Apakah Presiden Prabowo, lanjut Gandi, merasa bertugas hanya melindungi orang tertentu. Jangan biarkan masyarakat putus asa atas keadaan sekarang.’Prabowo pasti punya kekuatan menata NKRI. Pertahankan dan titipkan NKRI secara utuh kepada generasi mu, seluruh element masyarakat pasti mendukung dan membela Prabowo sampai titik darah penghabisan, seperti harapan para Pahlawan,” jelas Gandi.
Selain itu, Gandi berharap, mengembalikan uang negara yang dicuri koruptor dan penguasa, jangan hanya manis dimulut Presiden akan mengejar koruptor. Jangan sampai ada lagi gelar Presiden Indonesia juara dunia Koruptor.
“Kami tetap mendoakan Prabowo selalu sehat, dan semakin sukses seperti pesan suara Agustus 2024 di makam Pahlawan Kalibata,” pungkas Gandi. (JRS)
Gandi Parapat : Apa Gunanya Pertemuan Mega dan Prabowo untuk NKRI

Drs Gandi Parapat