JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Kantor Staf Presiden (KSP) merespons pernyataan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) yang menilai pelarangan mudik Lebaran 2020 terlambat ditetapkan. Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian menyebut jumlah masyarakat yang mudik sebelum adanya pelarangan belum banyak.
“Sudah ada 7 persen yang mudik, dan melihat kondisi lapangan, maka dilakukan pelarangan. Istilahnya, dilarang secara keras untuk mudik, dengan mekanisme sedang dirumuskan, dengan sanksinya. Larangan tidak terlambat karena yang mudik belum terlalu besar,” ucap Donny Gahral Adian saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memerintahkan pemerintah daerah untuk memantau warganya yang terlanjur mudik. Donny mengingatkan bahwa masyarakt yang terlanjur mudik harus melakukan isolasi mandiri.
“Bagi yang sudah terlanjur mudik, dikenakan isolasi 14 hari sebagaimana layaknya ODP (orang dalam pemantauan),” kata Donny.