BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih kesulitan melihat secara langsung aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. Tim belum dapat mendekat akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
“Kalau secara visual kita enggak bisa lihat masih kabut tebal, terus ini kalau dari sisi kegempaan tremornya mendominasi,” ucap Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Kristianto via telepon, Senin (24/12/2018).
Menurut dia, aktivitas Gunung Anak Krakatau masih sama seperti sebelumnya atau pascaterjadi peningkatan. Gempa tremor dengan amplitudo lebih dari 40 milimeter tetap terjadi, bahkan diprediksi masih terjadi erupsi.
Hanya saja, kata Kristianto, tim dari PVMBG belum bisa melihat secara visual bentuk Gunung Anak Krakatau saat ini. Sebab, menurut dia, sejak Minggu (23/12) malam hingga kini gunung tersebut tertutup kabut tebal.
Dia menjelaskan untuk melihat aktivitas Gunung Anak Krakatau di lokasi masih belum dimungkinkan karena terkendala cuaca. Sedangkan pemantauan dengan menggunakan seismograf tidak maksimal akibat terjadinya gempa tremor yang mendominasi.
“Karena seismograf tertutup oleh gempa tremor dengan amplitudo lebih dari 40 ini, menutup (deteksi) gempa-gempa lain. Tapi gempa erupsi kemungkinan masih ada. Untuk bentuk fisik (gunung) enggak terlihat, dari malam enggak keliatan, hujan, angin dan ombak (tinggi) juga,” tutur Kristianto.
Sehingga, saat ini dia mengaku belum dapat mengamati secara baik kondisi Gunung Anak Krakatau. PVMBG baru dapat gambaran terkait Gunung Anak Krakatau dari citra satelit. Kini status gunung tersebut berada di level waspada.
“Belum ada peningkatan status (masih waspada),” kata Kristianto.(ADI)