MAROS,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sejumlah warga di Maros, Sulawesi Selatan mengaku sulit mendapatkan elpiji 3 kilogram (Kg) sejak sepekan terakhir. Mereka terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak kebutuhan makanan jelang Idul Adha.
Seorang warga di Pettuadae, Turikale, Maros, Haji Sina, mengatakaan sudah beberapa hari ini berkeliling mencari tabung gas untuk keperluan masak. Namun hasilnya nihil.
“Sudah dua hari ini anak saya suruh keliling mencari gas untuk masak burasa lebaran haji. Tapi tidak ada sama sekali didapat. Terpaksa ini pake kayu saja,” kata Haji Sina, Sabtu (10/08/2019).
Harga tabung gas 3 kilogram ini juga sangat mahal bahkan mencapai Rp 25 ribu. Tetapi karena situasi sulit, warga pun tidak mempersoalkan harga tersebut.
“Kemarin ada yang dapat harganya Rp 25 ribu, mahal memang. Tapi kalau kondisi begini, pasti kita akan beli kalau ada. Ini memang tidak ada sama sekali di dapatkan,” lanjutnya.
Himpunan WirasÂwasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sulawesi mengatakan kelangkaan tabung gas 3 kilogram ini disebabkan banyaknya pengguna yang tidak sesuai peruntukannya. Seperti penggunaan gas untuk kepentingan pertanian, industri rumahan serta warga kelas menengah ke atas.
“Jadi memang banyak elpiji 3 Kg ini yang digunakan bukan peruntukannya. Seperti untuk pertanian, nelayan dan oleh warga yang sebenanrnya sudah mampu. Padahal ini kan untuk warga tidak mampu,” kata Humas Hiswana Migas Sulawesi, Maulana Azis.
Selain faktor itu, dia juga menyebut banyak pengecer yang bermain dengan berkeliling mencari elpiji di agen-agen lalu dijual dengan harga yang tinggi. Padahal penyaluran dari Pertamina berjalan normal, bahkan ada tambahan dari Pertamina ke agen.
“Iya, banyak juga pengecer yang bermain dengan keliling mencari elpiji 3 Kg, namun dijual dengam harga tinggi. Penyaluran normal, bahkan ada tambahan dari Pertamina ke agen,” sebutnya.(NGO)