Paris –
Quartararo meraih gelar juara dunia pertamanya musim ini sekaligus membayar kegagalannya musim lalu. Performa mantap di paruh pertama musim yang dibarengi dengan konsistensi di setengah musim berikutnya jadi kunci
Quartararo sekaligus mengakhiri puasa gelar Yamaha sejak terakhir jadi juara dunia bareng Jorge Lorenzo di 2015. Tapi, bukan berarti pekerjaan Yamaha selesai begitu saja.
Sebab ancaman akan selalu datang dari rival, terutama Ducati yang membuktikan mampu merepotkan di paruh kedua musim. Alhasil, dua gelar juara dunia, yakni konstruktor dan tim, direbut tim asal Italia tersebut.
Bahkan Francesco Bagnaia beberapa kali merepotkan Quartararo dan mampu menang empat kali di enam balapan terakhir. Sementara, Quartararo justru tidak bisa berkutik sepanjang periode itu.
Quartararo cuma menang sekali di paruh kedua musim yakni di MotoGP Inggris. Dengan kondisi itu, Quartararo pun mewanti-wanti tim Garpu Tala agar tidak jemawa dengan hasil musim lalu dan langsung bersiap menghadapi MotoGP 2022.(DAB)